Olahraga

Ratusan Ribu Gamers di Kaltim, Potensi Besar Lahirkan Atlet E-sport Terbaik

Kini telah berdiri Pengprov E-Sport Indonesia (ESI) Kaltim yang dapat menaungi gamers terbaik provinsi ini unjuk gigi di kancah yang lebih tinggi lagi.

Samarinda, intuisi.co – Kalimantan Timur bukan sekali dua kali saja mengirim wakilnya di pentas nasional. Sejumlah gamer dari provinsi ini kerap unjuk gigi di level tertinggi. Bahkan kerap meraih prestasi.

“Potensi atlet e-sport ini sangat besar. Dan Kaltim punya atlet yang disewa daerah lain untuk berkompetisi,” ujar Ketua Harian Pengprov E-Sport Indonesia (ESI) Kaltim Darwin Tandrin, diwawancarai pada Selasa sore, 25 Agustus 2020.

Industri gim saat ini sudah bukan lagi permainan biasa. Dirilis Newzoo pada 2019, pasar gim global sudah mencapai angka USD152 miliar atau sekitar Rp2,22 kuadriliun. Meningkat 9,6 persen dibanding tahun sebelumnya (years on years/yoy).

Di Asia Pasifik, Indonesia salah satu pasar video gim terbesar dengan nilai USD941 juta atau setara Rp13,8 triliun. Asia Pasifik merupakan wilayah dengan pertumbuhan pasar gim paling tinggi di dunia. Termasuk Tiongkok dan India yang juga memiliki jumlah pemain gim sangat besar.

Semakin berkembangnya jaringan internet dan gawai, membuat cabang olahraga ini berkembang pesat. Menjadikan e-sport permainan video gim yang kompetitif.

“Jadi memang membawa hal yang positif. Dan tujuan dibentuknya Pengprov ESI Kaltim juga demikian. Agar anak-anak jauh dari narkoba,” tuturnya.

Pengprov ESI Kaltim terbentuk awal Maret 2020. Inaugurasinya dilakukan serentak di semua provinsi Indonesia secara daring. Dalam waktu dekat, pengurus cabang di 10 kabupaten/kota di Kaltim bakal didirikan.

Darwin yakin e-sport di Benua Etam bakal berkembang pesat. Sebab saat ini sebagian besar anak muda bermain gim. Dengan massa yang begitu banyak, bibit-bibit atlet bakal menjamur pula. “Intinya 30 persen dari jumlah penduduk itu pasti bermain gim,” sebutnya.

Dari jumlah yang ada, tak sedikit atlet e-sport Kaltim disewa daerah lain untuk berkompetisi. Dengan kondisi tersebut, seharusnya warga Benua Etam bisa mengharumkan daerah sendiri. Baik itu di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga internasional.

Jika dunia saat ini sudah diguncang e-sport, maka Indonesia harus ambil serta. Demikian juga Kaltim. “Kalau bisa di-manage dengan baik maka tak hanya atlet yang jadi. Tapi juga pengembang perangkat lunak video gim,” tutupnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.