Regenerasi Atlet Kaltim Dimulai dari Desa, Dispora Dorong Budaya Olahraga
Di sudut lapangan desa, semangat anak muda mengalahkan keterbatasan. Dispora Kaltim kini hadir membangun mimpi lewat olahraga berbasis komunitas.
Samarinda, intuisi.co – Di sudut lapangan sederhana sebuah desa di Kutai Timur, sekelompok anak muda berlatih sepak bola dengan bola lusuh dan tiang gawang seadanya. Semangat mereka memancarkan harapan, namun di balik itu ada cerita yang sering luput dari perhatian: minimnya akses dan pembinaan yang merata di pelosok Kalimantan Timur (Kaltim). Di sinilah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim melihat peluang besar untuk menumbuhkan bakat-bakat luar biasa.
Dispora Kaltim kini mendorong pendekatan baru dalam pembinaan atlet. Tidak lagi hanya mengandalkan kejuaraan formal seperti Pekan Olahraga Daerah (Porda), mereka mulai menggandeng komunitas lokal, sekolah, dan klub olahraga di setiap sudut wilayah. Pendekatan ini bertujuan membangun ekosistem olahraga berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya regenerasi atlet tidak cukup hanya dengan turnamen besar,” ujar Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, Juanda, Selasa (26/11/2024). “Kegiatan berbasis komunitas adalah kunci untuk menjaring dan membina bakat dari berbagai lapisan masyarakat.”
Dispora memandang olahraga tidak sekadar sebagai ajang kompetisi, tetapi sebagai budaya yang harus tumbuh dari akar rumput. Untuk itu, mereka tak hanya menyediakan wadah kompetisi, tetapi juga membangun infrastruktur kecil di daerah terpencil, seperti lapangan serbaguna dan pelatihan bagi pelatih lokal.
Juanda menambahkan, akses merata ini sangat penting agar setiap pemuda, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. “Kami ingin memastikan bahwa olahraga bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja, sehingga regenerasi atlet bisa berjalan dengan adil,” tegasnya.
Selain infrastruktur, Dispora Kaltim menekankan pentingnya budaya olahraga yang didukung oleh kesadaran masyarakat. Dalam program ini, sekolah, lembaga swasta, hingga komunitas lokal diundang untuk turut serta membangun semangat olahraga di Kaltim. Harapannya, olahraga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya momen sesaat dalam turnamen.
Optimisme Dispora Kaltim tidak lepas dari keberhasilan atlet Kaltim di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Prestasi gemilang ini menjadi bukti bahwa Kaltim memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Dengan pembinaan yang lebih inklusif, Juanda yakin akan lebih banyak talenta lokal yang siap mengharumkan nama daerah.
“Jika olahraga menjadi budaya, regenerasi atlet akan berjalan secara alami,” katanya penuh keyakinan.
Dispora Kaltim kini melangkah dengan visi besar: menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat pembinaan atlet unggulan di Indonesia. Langkah ini tidak hanya tentang menghasilkan juara, tetapi juga membangun kebanggaan dan identitas daerah. Ketika setiap sudut Kaltim mulai menyuarakan semangat olahraga, mimpi itu tidak lagi terasa jauh.
“Olahraga adalah alat pemersatu,” tutup Juanda. “Ketika masyarakat bergerak bersama, kita tidak hanya mencetak atlet, tetapi juga menciptakan generasi yang sehat, tangguh, dan penuh semangat juang.” (adv)