PariwaraPemprov KaltimSamarinda

Respons Disnakertrans soal Lulus SMA/SMK Banyak Jadi Penggangguran

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari tamatan SMA dan SMK

Samarinda, intuisi.co-Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim per Agustus 2023, TPT dari tamatan SMA menjadi yang paling tinggi yakni 7,19 persen. Sementara, TPT yang paling rendah ada di jenjang SD ke bawah yakni 3,31 persen.

Dibanding Agustus 2022, TPT menurut pendidikan mengalami penurunan di hampir semua kategori. Kecuali untuk kategori SMA dan universitas. Diketahui, TPT dari tamatan universitas mengalami peningkatan terbesar yakni 1,59 persen poin dan di tamatan SMA, terjadi peningkatan sebesar 0,58 persen poin.

Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi mengatakan, melihat angka TPT dari tamatan SMA menyumbang jumlah pengangguran tertinggi dibanding tamatan SMK yang mencapai 6,34 persen, sebab konsep awal lulusan SMA memang tidak disiapkan untuk bekerja.

“Mereka (lulusan SMA) kan tidak disiapkan untuk bekerja. Jadi diusahakan untuk bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” ungkap Rozani saat dikonfirmasi.

Beda halnya dengan lulusan SMK yang sejak awal sudah dipersiapkan untuk bekerja dan terjun ke dunia industri. Dia mengatakan, siswa SMK lebih banyak praktik dibanding teori. Sedangkan siswa SMA kebalikannya, lebih banyak mempelajari teori dibanding praktik.

“Jadi, keluaran produknya itu berbeda. SMK masih dituntut untuk langsung bekerja. Kalau lulusan SMA kan tidak,” tambah Rozani.

Dia memberi contoh, misalnya siswa SMA lebih banyak pergi ke laboratorium atau mengerjakan makalah. Sedangkan siswa SMK banyak yang mengerjakan sesuatu secara langsung, bongkar-pasang mesin di jurusan tertentu, hingga memproduksi atau memperbaik sesuatu.

“Ya kan beda, jadi kita harus melihat kasus per kasus. Tidak melokalisir tamatan kita. Alhamdullilah dari sisi ini, secara makro sudah berhasil. TPT di SMK menurun. Artinya, anak SMK itu berkualitas dan berdaya saing,” sambung dia.

Menurut Rozani, siswa SMK yang punya kualitas dan berdaya saing juga karena didukung oleh kedekatan antara perusahaan sekitar dengan SMK. Apalagi, ada beberapa SMK di Kaltim yang melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa perusahaan dan industri untuk memudahkan siswanya. (Disnakertrans/Adv/Ina)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.