Revitalisasi Palagan Merah Putih, Pemkab Kukar Siapkan Rp1 M
Peringatan Peristiwa Sangasanga pada 27 Januari 2023 bakal berpusat di Monumen Palangan Merah Putih yang bakal direvitalisasi.
Tenggarong, intuisi.co—Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara atau Pemkab Kukar mengucurkan dana Rp1 miliar untuk merevitalisasi Monumen Palagan Merah Putih di Kecamatan Sangasanga. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, mengatakan anggaran tersebut akan difokuskan untuk perbaikan, peremajaan, dan pembersihan monumen.
“Kami ingin menghidupkan kembali monumen ini. Sehingga, kegiatan pada 27 Januari 2023 nanti, bisa difokuskan di Taman Palagan,” ujar Rendi Solihin, Sabtu, 5 November 2022.
Sebagaimana diketahui, Monumen Palagan Merah Putih menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sangasanga sebagai simbol kota juang. Dibangun untuk mengenang sejarah para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan dan kota Sangasanga dari tangan penjajah.
Dalam sejarah perjuangan, andil masyarakat Sangasanga dalam membantu para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan sangatlah besar. Pada saat itu, masyarakat dengan sukarela membantu pejuang dengan menyiapkan makan dan minum bagi para pejuang.
“Makanya kita akan fokus untuk pembersihan dan perbaikan di beberapa titik Palagan yang memang diperlukan,” kata Wabup Rendi Solihin.
Selain Palagan Merah Putih, ada sejumlah tempat bersejarah di Sangasanga, antara lain Monumen Perjuangan, Taman Makam Pahlawan Wadah Batuah. Selain itu, Bekas penjara Kolonial Belanda, Monumen Pertahanan Merah Putih, Tugu Pembantaian, dan Batu Kedaulatan Pertama RIS (Republik Indonesia Serikat).
Sangasanga memang terkenal dengan peristiwa heroik pada 27 Januari 1947. Yakni ketika para pejuang mempertahankan Sangasanga dari gempuran Belanda. Untuk mengenang peristiwa tersebut, Pemkab Kukar selalu menggelar upacara peringatan peristiwa Sangasanga setiap 27 Januari.
Kemudian, di kawasan itu dibangun pula Tugu Perjuangan untuk mengenang para pejuang yang gugur di medan perang. Di tugu tersebut, tercatat 73 nama pejuang yang gugur saat mempertahankan Sangasaanga dari serangan penjajah. (*)