Rusman Yaqub Berharap Kuota BKT bagi Warga Tak Mampu Ditambah
Beasiswa Kaltim Tuntas atau BKT memang diburu warga Kaltim. Utamanya pelajar. Meski demikian bantuan pendidikan itu disebut dewan kurang transparan.
Samarinda, intuisi.co-Transparansi sangat diperlukan. Dengan demikian good governance bisa diraih. Termasuk dalam urusan Beasiswa Kaltim Tuntas atau BKT sebagai program bantuan pendidikan di Kaltim. Komisi IV DPRD Kaltim bakal terus mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan stimulant pendidikan ini.
“Jangan sampai nanti timbul masalah seperti tahun lalu. Sudah lolos verifikasi, eh, kemudian tiba-tiba dinyatakan tak lolos,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kaltim kepada intuisi.co pada Sabtu, 22 Mei 2021.
Dia menerangkan, alasan tak lolos beasiswa ini pun tak konkret. Itu sebab dirinya berharap agar Badan Pengelola BKT bisa mengumumkan kriteria penilaian yang sudah diberikan. Sehingga mereka yang telah mendaftar tak lagi bertanya-tanya, alasan tak lolos BKT.
“Intinya mereka yang lolos dan tidak bisa tahu nilai sudah sesuai atau belum dengan kriteria yang ditetapkan,” tandasnya.
Kata Rusman, itulah yang dimaksud dengan transparansi. Ada keterbukaan, sehingga prasangka buruk dari warga, terutama yang tak lolos ini bisa menerima dengan baik jawaban dari pengelola beasiswa. Mulai dari awal hingga selesai pendaftaran.
“Jadi jangan berikan jawaban tak lolos tanpa diberikan kejelasan, banyak masyarakat yang bertanya-tanya,” sebutnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, pihaknya sudah meminta kepada pengelola beasiswa agar mereka tang tak mampu, anak yang mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), dan anak berkebutuhan khusus (disabilitas) juga mendapat ruang. Tak hanya mereka juga diberikan kuota lebih banyak.
“Kami harap informasi beasiswa ini juga sampai ke warga-warga di pedalaman. Stimulan pendidikan itu berlaku untuk semua,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram
