DPRD Kaltim

Samsun Tuntut Pertanggungjawaban Penabrak Jembatan Dondang

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menilai insiden kapal ponton menabrak Jembatan Dondang murni kelalaian. Pemilik kapal dituntut bertanggung jawab.

Banner Pariwara DPRD Kaltim

Samarinda, intuisi.co – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun termasuk pejabat daerah yang paling pertama meninjau setelah Jembatan Dondang ditabrak kapal tongkang. Insiden itu terjadi pada Sabtu malam, 14 November 2020 silam. Keesokannya, Samsun langsung turun meninjau kondisi jembatan.

Dari hasil tinjauannya itu, Muhammad Samsun telah meminta Komisi III DPRD Kaltim memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan. Termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim. “Ini sudah kesekian kali. Maka saya mengambil langkah tegas dengan langsung turun meninjau,” sebut Samsun ditemui intuisi.co di ruang kerjanya.

Tinjauan Samsun hari itu juga bermaksud mengetahui langsung kondisi jembatan yang membentang di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sehingga bisa diketahui apakah jembatan tersebut memungkinkan untuk tetap dibuka atau harus ditutup total. Pasalnya, keberadaan jembatan tersebut begitu krusial menopang aktivitas warga setempat. Akhirnya diambil keputusan untuk tetap membuka jembatan dengan pembatasan kendaraan-kendaraan apa saja yang bisa melintas. “Saya juga harus make sure ini disebabkan oleh apa. Dan karena ada ponton menabrak, pemilik ponton mesti bertanggung jawab, maka harus dipertanggungjawabkan. Karena itu aset daerah. Bisa dibilang objek vital karena sangat penting untuk masyarakat di Kukar,” tegas Samsun.

Politikus PDI Perjuangan itupun menuntut tanggung jawab penuh dari penabrak jembatan. Dengan melewati mekanisme yang telah ditetapkan otoritas terkait, berikut kepolisian. “Kami ingin aset vital provinsi itu aman dan dipastikan bisa tetap dinikmati masyarakat,” lanjutnya.

Kendaraan Dibatasi

Samsun memastikan Jembatan Dondang hingga saat ini masih difungsikan dengan menerapkan pembatasan. Sampai kapan situasi itu berlangsung, masih menunggu hasil audit kelayakan yang dilakukan pihak terkait.

Sepenglihatan Samsun saat meninjau kondisi jembatan setelah tabrakan, feeder jembatan didapati rangsek hingga terjadi pergeseran. “Pergeseran itu yang mesti dipastikan, apakah masih bisa ditoleransi atau tidak. Kalau tak aman, mohon tutup dan diperbaiki,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara tersebut.

Menurut Samsun, insiden tersebut murni kelalaian. Benar bahwa di sekitar jembatan terdapat pos penjagaan. Namun insiden terjadi pada malam hari dan saat itu kapal ponton melintas tak terpandu. “Kapal saat itu sedang sandar di wilayah hulu dan larut lepas sampai menghantam jembatan. Ini murni kelalaian,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.