Sempat Teredam, Kasus Covid-19 di Kaltim Meledak Lagi

Ricky Bravo

19 Feb 2021 17:43 WITA

covid
Pemantauan penanganan pasien covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. (instagram/pemprov_kaltim)

Samarinda, intuisi.co – Setelah beberapa hari sempat di kisaran 300, konfirmasi covid-19 harian di Kaltim kembali di atas 500 dua hari terakhir. Bahkan pada hari ini menembus 718 kasus. Protokol kesehatan di masyarakat lagi-lagi disorot.

Jumat, 19 Februari 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, mengumumkan tambahan 718 kasus terkonfirmasi virus corona di Bumi Etam. Dengan perincian Berau 19 kasus, Kutai Barat 37, Kutai Kartanegara 176, dan Kutai Timur 138. Selain itu Paser 26 kasus, Balikpapan 120, Bontang 125, dan Samarinda 75.

Penambahan pasien sembuh dilaporkan sebanyak 511 kasus. Meliputi Berau 31 kasus, Kutai Barat 27, Kutai Kartanegara 137, Kutai Timur 40, dan Mahakam Ulu 2. Diikuti Paser 33 kasus, Penajam Paser Utara 4, Balikpapan 113, Bontang 77, dan Samarinda 47.

Sebanyak 15 kasus lainnya dilaporkan meninggal dunia. Berasal dari Kutai Barat, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara masing-masing 1 kasus. Serta Kutai Kartanegara dan Balikpapan masing-masing 6 kasus.

Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus covid-19 di Kaltim telah mencapai 51.544 atau 1385,1 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 23,2 persen. Total kesembuhan 41.869 orang atau 81,2 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1216 tau 2,4 persen. Menyisakan 8459 kasus berstatus aktif atau masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri.

Tanggapan Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim

Jumlah konfirmasi pada Jumat ini, melanjutkan tren dari sehari sebelumnya yang kembali meninggi di Kaltim. Sebelumnya selama beberapa hari, konfirmasi harian sempat di kisaran 300 kasus.

“Intinya, kalau kita mau sehat, ya disiplin protokol kesehatan. Jangan kendur,” sebut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Yudha Pranoto, Jumat, 19 Februari 2021, dilansir dari rilis resmi Pemprov Klatim.

Penularan tinggi yang kembali, menurut Yudha, karena kurangnya disiplin masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan. Sebab jika media penyebaran covid-19 diisolasi atau ditutup, akan sangat sulit bagi virus masuk ke tubuh-tubuh yang lain.

“Protokol kesehatan 5M itu cara termudah dan terbaik untuk memutus rantai penularan Covid-19. Hanya butuh kedisiplinan bersama,” tukas Yudha.

Protokol kesehatan 5M dimaksud adalah memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas di luar rumah.

“Tambahan kasus positif terjadi di semua kabupaten dan kota. Jadi dimana pun kita berada, 5M tidak boleh kendur,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!

Iklan di sini!

Iklan di sini!