Seno Aji Pastikan Penanganan Longsor Teluk Bajau Berjalan
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji, memberi perhatian khusus terhadap Teluk Bajau yang sudah dua kali ditutup karena persoalan longsor.
Samarinda, intuisi.co-Setelah berulang kali ditimbun longsor, Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, atau lebih dikenal dengan Teluk Bajau, sempat ditutup berulang kali. Yang terakhir adalah penutupan selama 19—23 April 2021. Hal itupun mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji.
Penutupan pada pekan ketiga April 2021 tersebut bukanlah yang pertama bagi Jalan Pattimura. Penutupan sebelumnya dilakukan Agustus 2020 lalu, setelah longsor kembali menutupi kedua jalur di akses tersebut. Timbunan tanah di kedua jalur, membuat jalan tak bisa dilintasi warga.
Situasi itupun cukup bikin gejolak. Mengingat Teluk Bajau merupakan salah satu askes krusial di kawasan tersebut. Di sinilah warga banyak melintas dari dan menuju Samarinda Seberang ataupun Palaran.
Dengan penutupan tersebut, praktis warga dengan tujuan Samarinda kota, harus memutar ke Jembatan Mahkota II yang berujung di Kecamatan Sambutan. Namun demikian, keberadaannya terletak di Simpang Pasir. Mengharuskan pengendara memutar lebih dahulu bila hendak ke Samarinda Seberang.
Tanggapan Seno Aji
Situasi di Teluk Bajau turut mendapat perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji. Pada April lalu, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya alias Gerindra tersebut, turut meninjau lokasi penutupan bersama Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Seno Aji pun memastikan proses pengerukan longsoran telah dilakukan UPTD Wilayah II Pemeliharaan Infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim.
Namun demikian, sebagaimana kegiatan umumnya, pekerjaan tersebut masih harus melewati berbagai tahapan. Sehingga pelaksanaannya pun tak bisa begitu saja dimulai. Langkah penutupan sementara yang sempat dilakukan pun menjadi solusi.
“Karena menunggu lelang ‘kan masih satu bulan lagi. Jadi terlalu lama,” sebut wakil rakyat daerah pemilihan Kutai Kartanegara tersebut, baru-baru ini.
Mengenai persoalan tersebut, Seno Aji juga telah berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kaltim. Dengan maksud mencari kemungkinan apakah penanganan sementara bisa terakomodasi dalam dana darurat.
“Tapi memang UPTD sudah bergerak. Bahkan selama lima hari penutupan, mereka tetap melakukan pekerjaan itu,” pungkas Seno Aji. (*)
View this post on Instagram