Setelah Dua Tahun, ISBI Kaltim Diminta Buka Lagi Penerimaan Mahasiswa

Samarinda, intuisi.co-Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Kaltim, sejak 2018 tak lagi mendapat pembiayaan kementerian. Perguruan tinggi itu pun di ujung tanduk. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Ely Hartati Rasyid, mendesak ISBI Kaltim tetap beroperasi.

Selasa, 6 Juli 2021, Ely Hartati Rasyid juga meminta ISBI Kaltim kembali membuka penerimaan mahasiswa baru. Diharapkan bisa terlaksana pada tahun ajaran 2022/2023.

Sebelumnya, sudah dua tahun perguruan tinggi tersebut absen dalam penerimaan mahasiswa baru. Disebabkan kurangnya anggaran untuk operasional. Itu karena ISBI Kaltim tidak lagi menerima pembiayaan dari APBN via Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

“Karna itu bagian dari biaya rutin sub gaji dosen. Biaya yang disalurkan ke sini sudah dihentikan,” terang politikus PDI Perjuangan tersebut, ditemui awak media di Lantai 1 Gedung D, Kantor DPRD Kaltim.

Sejak 2018, perguruan tinggi tersebut tak lagi menerima pembiayaan dari lembaga yang kini bernama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek). Kebijakan itu juga diikuti imbauan agar perguruan tinggi yang kini berkampus di gedung UPTD Disdikbud Kaltim, Kompleks Museum Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), tak lagi menerima mahasiswa baru.

“Mereka khawatir ketika tetap menerima mahasiswa, mereka tidak dapat, karena lagi-lagi, soal anggaran dari APBN. Itu kendalanya,” sambung Ely yang merupakan wakil rakyat daerah pemilihan Kukar.

Kelanjutan ISBI Kaltim Masih Tidak Pasti

Terkait persoalan itu, ISI Yogyakarta yang masih membawahi ISBI Kaltim, sempat melaksanakan rapat koordinasi dengan Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim. Kelanjutan perguruan tinggi tersebut dibahas di Jogjakarta, Sabtu, 19 Juni 2021.

“Inti dalam pertemuan itu adalah koordinasi antara lembaga untuk penyelamatan ISBI Kaltim,” sebut Plt Kepala Disdikbud Kukar, Slamet Hadiraharjo, Selasa, 22 Juni 2021.

Slamet, dalam hal ini merupakan perwakilan Pemkab Kukar dalam pertemuan tersebut. Dari pertemuan itu pun, kelanjutan pengajaran di kampus tersebut belum menemui kepastian. “Bila ingin menerima mahasiswa baru, silakan gunakan anggaran daerah,” lanjut Slamet.

Saat ini terdapat 91 mahasiswa aktif di perguruan tingi itu. Tersebar di berbagai angkatan dan jurusan. Diperkirakan 31 orang lulus tahun ini. Sisanya, ditengat lulus 2022. “Kalau belum bisa menyelesaikan studinya, mau gak mau harus pergi ke ISI Jogja,” pungkas Slamet. (*)