Sorotan

Setelah Kematian PDP 8 Tahun di Bontang, Rapid Test 30 Tenaga Medis Reaktif Covid-19

Kehebohan kematian PDP usia delapan tahun di Bontang berbuntut panjang. Sejumlah layanan di RSIB dan RSUD Bontang ditutup hingga dibatasi.

Bontang, intuisi.co – Heboh-heboh di Bontang dipicu meninggalnya seorang pasien dalam pengawasan (PDP) berusia delapan tahun. Puluhan tenaga medis didapati reaktif covid-19 dari hasil rapid test. Sementara sejumlah layanan di dua rumah sakit terkait juga dibatasi.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bahauddin, pasien usia delapan tahun tersebut semula dirawat 6-23 April 2020 di Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB). Ia termasuk pasien rutin lantaran memiliki sejumlah penyakit.

“Kondisinya terus memburuk sehingga dirujuk ke RSUD Taman Husada dengan beberapa penyakit penyerta. Termasuk gagal ginjal, ada gangguan paru, gangguan pernapasan, anemia, elektrolit dan epilepsi,” sebut Bahauddin dalam pernyataan persnya secara telekonferensi pada Sabtu sore, 25 April 2020.

Begitu tiba di RSUD Bontang, PDP tersebut dilakukan rapid test dan hasilnya positif. Sementara hasil rapid test kedua orangtuanya negatif. Lantaran kondisi kesehatannya terus memburuk, pasien semula berencana dirujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Namun belum juga dirujuk, kondisi makin menurun hingga meninggal dunia Jumat dini, 24 April 2020, pukul 02.05 Wita. “Meninggal dengan status PDP sambil menunggu hasil swab. Jadi Pasien ini sempat kami ambil swab sebelum meninggal dunia,” lanjutnya.

Dengan status PDP, praktis pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19. Dengan mengambil lokasi pemakaman di Bontang Lestari.

Segera setelah kematian PDP delapan tahun itu, berbagai kabar burung mengemuka di Bontang. Termasuk tutupnya dua rumah sakit tempat pasien sempat dirawat. Padahal nyatanya, yang terjadi di RSIB Bontang, hanya melakukan tindakan antisipasi dengan melakukan penutupan instalasi gawat darurat. Termasuk rawat inap, poli spesialis anak, poli spesialis radiologi, juga kebidanan atau poli kandungan untuk sementara waktu sejak 23 April 2020.

Sementara di RSUD Taman Husada sebagai pusat rujukan covid-19, juga melakukan pembatasan polikilinik dan rawat jalan. “Dalam rangka deteksi dini dan kewaspadaan covid-19, juga telah dilakukan rapid test terhadap petugas kesehatan Bontang dan sudah ada yang dikarantina,” lanjutnya.

Bukan karena Pasien Meninggal

Kendati demikian, Bahauddin menegaskan jika rapid test terhadap tenaga medis tersebut ada hubungannya dengan kasus kematian PDP delapan tahun itu. Peralatan rapid test, diklaim tiba bertepatan dengan hari meninggalnya PDP tersebut.

“Hampir bersamaan datang. Dan hari itu juga dilakukan rapid test terhadap tempat yang paling berisiko dulu. Dan dari 112 rapid test, ada 30 yang positif,” ungkapnya.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak, saat ini masih dicari kejelasan terhadap hasil rapid test tersebut. Terutama terhadap tenaga medis di RSUD Taman Husada.

“Kami juga masih mencari kejelasan apakah hasil reaktif itu memang disebabkan kontak dengan anak tersebut atau tidak. Karena anak ini baru satu hari di RSUD Bontang. Tentunya melihat hasil rapid test, dalam satu hari kontak belum bisa menimbulkan antibodi. Dan tentu hasilnya akan negatif. Kalaupun terkonfirmasi positif saat ini, kemungkinan adalah interaksi dari kasus sebelumnya. Seminggu atau 10 hari sebelumnya,” urai Andi saat memberi keterangan pers di Samarinda.  (*)

 

View this post on Instagram

 

Tak kenal maka tak sayang. Maka biarkan perkenalan ini mendahului kisah kasih kami dan Anda untuk tahun-tahun yang akan datang. Intuisi adalah media dalam jaringan yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. Menayangkan berita seputar Kaltim dan dunia sejak 3 Februari 2020. Menyuguhkan informasi yang dikemas secara mendalam, deskriptif, dan akurat. Diperkuat sumber daya manusia berkompeten dan pengalaman di bidangnya. Memastikan setiap produk diluncurkan memenuhi ketentuan sebagaimana nilai-nilai dalam kode etik jurnalistik. Kenali juga kami lebih dalam dengan mengikuti akun media sosial kami seperti @intuisimedia di Instagram, @intuisimedia di Twitter, serta intuisi.co di Facebook. #kaltim #kalimantantimur #intuisi #intuisimedia

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia) on

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.