HeadlinePemprov Kaltim

Sinergitas dan Kolaborasi, Kunci Transformasi Kesehatan di Kaltim

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dorong transformasi kesehatan di HKN ke-59, apresiasi sinergitas dan kolaborasi stakeholder kesehatan.

Samarinda, intuisi.co – Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023 menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam transformasi kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HKN di Halaman Gor 27 September Universitas Mulawarman Samarinda pada Senin, (14/11/2023).

Akmal mengatakan bahwa transformasi kesehatan adalah salah satu prioritas pemerintah pusat yang harus didukung oleh pemerintah daerah. Ia mengutip arahan dari Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang menyebutkan ada 6 pilar transformasi kesehatan yang menopang sistem kesehatan Indonesia.

“Keenam pilar tersebut adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan teknologi kesehatan,” ujar Akmal.

Menurut Akmal, inti dari transformasi kesehatan adalah perbaikan kualitas pelayanan kesehatan, mulai dari bagaimana mewujudkan pelayanan yang efektif, murah, berorientasi kepada digitalisasi, kemudian juga transformasi dari yang sulit kepada yang mudah, kemudian dari analog kepada yang digital, tidak memberikan pelayanan yang menyulitkan tapi memudahkan.

“Kita harus mengubah paradigma kita, bahwa kesehatan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita bersama. Kita harus peduli dengan kesehatan diri kita sendiri, keluarga kita, lingkungan kita dan masyarakat kita,” tegas Akmal.

Akmal juga mengapresiasi kinerja seluruh stakeholder bidang kesehatan di Kaltim yang telah melakukan sinergitas dan kerja sama yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19 maupun dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

“Kita patut berbangga dengan capaian-capaian yang kita raih di bidang kesehatan. Misalnya, kita berhasil menekan angka kematian ibu dan bayi, kita berhasil meningkatkan cakupan imunisasi, kita berhasil menurunkan angka stunting, kita berhasil menangani Covid-19 dengan baik, dan masih banyak lagi,” ungkap Akmal.

Namun, Akmal juga mengingatkan bahwa tantangan di bidang kesehatan masih banyak dan kompleks. Oleh karena itu, ia berharap agar sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, media, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri dapat ditingkatkan lagi.

“Nah, kita ke depan, kita berharap kolaborasi ini akan lebih ditingkatkan ke depan. Kita mendorong lembaga-lembaga swasta juga akan lebih optimal memainkan perannya, tapi tetap di bawah regulasi yang sudah ditunjukkan oleh pemerintah. Kuncinya adalah kolaborasi, ya,” pungkas Akmal.

Selain itu, Akmal juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah agar mengalokasikan anggaran ke sektor kesehatan minimal 10 persen dari APBD, sesuai dengan permintaan Menkes RI. Ia menilai bahwa Pemprov Kaltim telah melaksanakan amanat tersebut, namun masih ada beberapa kabupaten/kota yang masih kurang.

“Saya lihat sekarang di provinsi sendiri sudah melebihi ya angka 10 persen, cuma beberapa kabupaten/kota masih ada yang kurang. Ini akan kita coba evaluasi lagi karena kewenangan evaluasi itu ada di provinsi,” tutur Akmal. (DiskesKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.