Soal Food Estate, Anggaran Pertanian di Kaltim Kurang Mendukung
Food estate merupakan salah satu langkah pembangunan pertanian nasional demi menjaga ketahanan pangan. Kaltim juga turut menyokong program tersebut.
Samarinda, intuisi.co-Program food estate atau ketahanan pangan di Kaltim terus digenjot. Setidaknya ada tiga kabupaten di provinsi ini dilirik untuk menunaikan kebijakan tersebut. Mulai dari Kutai Kartanegara, Paser dan Penajam Paser Utara (PPU).
“Kaltim punya potensi besar. Daerah ini tak memiliki kendala untuk untuk program tersebut,” ujar Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim saat dikonfirmasi intuisi.co pada Selasa, 11 Mei 2021.
Meminjam data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim sepanjang 2020 lalu dari 10 kabupaten kota di Kaltim, tiga daerah ini punya peran penting dalam menghasilkan gabah kering giling (GKG). Urutan pertama ada Kukar dengan 119.318,9 ton, kedua PPU 46.497,8 ton dan Paser 44.909,1 ton. Sehingga wajar bila pemerintah menaruh harapan kepada tiga kabupaten tersebut. Sebenarnya dua kabupaten lain seperti Berau dengan 24.328 ton dan Kutai Timur 16.697,5 ton juga punya potensi. Hanya saja belum digenjot maksimal.
“Kaltim ini punya lahan sangat luas. Jadi cocok untuk dikembangkan food estate,” katanya.
Sementara bila ada kendala dengan hak guna usaha atau HGU, lanjut Samsun, tak perlu dipusingkan. Pasalnya pemerintah masih bisa mencari lahan lain. Perlu diingat Kukar merupakan salah satu kabupaten terluas di Banua Etam. Dengan luas daratan 27.263,10 kilometer persegi, bukan persoalan sukar menemukan kawasan yang cocok untuk pengembangan ketahanan pangan.
“Jadi tinggal menunggu keseriusan pemerintah saja,” tandas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Dia menambahkan, persoalan serius atau tidak dalam menuaikan program memang terkadang ambigu. Garis besar ingin membuat Kaltim menjadi leading sector atau sektor utama dalam urusan ketahanan pangan tapi anggaran di pertanian tidak mendukung. “Ini yang harus kita perlu rembuk bersama,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram