Sosialisasi Program FCPF-CF, Upaya BPBD Kutim Mengajak Masyarakat Peduli Lingkungan
BPBD Kutim sosialisasikan program FCPF-CF untuk kurangi emisi karbon dari hutan. Program ini didanai oleh Bank Dunia sebesar Rp313 miliar.
Kutai Timur, intuisi.co – Di tengah hutan Kalimantan Timur, Muhammad Idris Syam berdiri di depan sekelompok warga desa. Ia memegang selembar kertas yang berisi informasi penting tentang program penurunan emisi karbon gas rumah kaca. Ia adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim), salah satu kabupaten yang terlibat dalam program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF).
Program ini merupakan inisiatif Bank Dunia yang bertujuan untuk membantu negara-negara berkembang mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan. Indonesia adalah salah satu negara yang berpartisipasi dalam program ini, dan Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi yang mendapatkan dana perdana karbon dari Bank Dunia sebesar USD20,9 juta atau sekitar Rp313 miliar.
Dana tersebut bagian kontrak dari Bank Dunia yang diinisiasi sejak 13 tahun lalu dan kontraknya per 2019, namun baru terealisasi pada tahun 2022 lalu. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung upaya pelestarian hutan, pengembangan ekonomi hijau, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Idris adalah salah satu orang yang bertanggung jawab untuk mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Ia telah mendapat alokasi dana sebesar Rp180 juta dari Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim. Ia menghabiskan dua hari di Kecamatan Teluk Pandan dan dua hari lagi di Kecamatan Rantau Pulung, yang merupakan dua kecamatan yang masuk dalam kawasan hutan lindung.
Ia mengajak warga desa untuk mengenal lebih dekat program FCPF-CF dan manfaatnya bagi mereka. Ia juga mengingatkan mereka tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) yang bisa meningkatkan emisi karbon dan merusak lingkungan. Ia berharap dengan sosialisasi ini, warga desa bisa lebih peduli terhadap hutan dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan alam.
“Jadi memang kita upayakan di kegiatan kemarin itu semua terwakili baik kecamatan, desa hingga masyarakat,” terangnya.
Ia berharap, alokasi dana tersebut terus disalurkan kepada pihaknya agar di beberapa kecamatan yang lain juga mendapatkan hal yang sama.
“Karena BPBD hanya mendapatkan Rp180 juta, makanya tahun ini kita laksanakan di dua kecamatan aja. Semoga tahun depan ada lagi,” harap Idris. (BPBDKaltim/Adv/Tya)