DPRD Kaltim

Syafruddin Sesalkan Pemeringkatan Nasional Inovasi Kaltim yang Anjlok

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syafruddin, menyesalkan posisi Kaltim di empat terbawah pemeringkatan inovasi di Tanah Air.

DPRD Kaltim

Samarinda, intuisi.co-Hasil penelitian Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri, baru-baru ini menempatkan Kaltim sebagai daerah terburuk keempat dalam hal inovasi. Torehan itu sangat disesalkan. Terutama oleh Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syafaruddin.

Ya, kabar posisi Kaltim dalam pemeringkatan inovasi di Indonesia, sampai ke telinga Politikus Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB itu. Posisi empat terburuk dalam urusan inovasi di Tanah Air, bukan lah hal yang mudah diterima. Kritik keras pun keluar dari mulut Syafruddin.

“Saya minta Gubernur (Isran Noor) mengganti kepala OPD (organisasi perangkat daerah) yang bertanggung jawab atas rendahnya peringkat di Kaltim,” terang Syafruddin yang juga ketua DPW PKB Kaltim itu, baru-baru ini.

Dilanjutkannya, secara personal Syafruddin tak menutup mata atas kinerja Pemprov Kaltim sejauh ini. Namun demikian, keluarnya pemeringkatan tersebut menandai masih ada yang belum beres dalam kelangsungan pemerintah daerah. Apalagi Kaltim masih kalah hebat dibanding provinsi lain di Kalimantan.

Tanggapan Isran Noor untuk Syafruddin

Menanggapi keluhan Syafruddin, Gubernur Kaltim, Isran Noor, membenarkan dirinya telah menerima posisi Kaltim dalam hal inovasi tersebut. Namun demikian, Isran Noor balik mempertanyakan, bagaimana sebenarnya kriteria yang dijadikan dasar pemeringkatan tersebut.

“Kalau diterjemahkan inovasi itu dalam penemuan teknologi, maka hampir seluruh negara tak ada yang menemukan inovasi baru. Kecuali dalam melaksanakan kegiatan. Tapi kalau membuat rencana atau program yang belum dilaksanakan pemerintahan selama ini, itu dia yang jadi pertanyaan, bagaimana yang dimaksud kriteria tersebut,” urai Isran Noor.

Menurut Isran, sejauh ini Pemprov Kaltim telah menerima banyak penghargaan. Penempatan Kaltim itu pun menjadi sangat disayangkan. Apalagi selama kepemimpinannya, Isran Noor mengklaim telah mengemukakan banyak kegiatan yang tak dijumpai di daerah lain.

“Tidak ada di daerah lain memiliki Beasiswa Tuntas. Tidak ada. Dan itu ada di Kaltim. Kalau bisa dikatakan, itu juga termasuk inovasi,” lanjut Isran Noor.

Meski demikian, atas tuntutan Syafruddin agar Isran memberhentikan kepala OPD yang dianggap gagal dalam hal inovasi, disebutnya tak bisa begitu saja dilakukan. Untuk urusan tersebut, ada berbagai prosedur yang harus dilewati dan tak serta-merta dapat diputuskan. “Saya enggak pernah merasa kecewa ketika berada di posisi bawah. Malah itu tanda-tanda bagus. Sebab kalau kita di bawa, untuk bisa naik itu mudah. Kalau sudah di atas, menjaganya yang berat,” pungkas Isran. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.