Pemkab Kutim

Tahun Depan Pemkab Kutim Bakal Tambah TPP dan Beri Insentif RT

APBD Kutim 2022 diprediksi tembus Rp2,9 triliun. Sejumlah program dikemukakan Pemkab Kutim selain fokus pemanfaatan infrastruktur pelayanan dasar.

Sangatta, intuisi.coPemerintah Kabupaten Kutai Timur atau Pemkab Kutim menyampaikan nota keuangan RAPBD 2002 kepada DPRD. Nilai belanja pembangunan Kutim tahun depan diprediksi tembus Rp2,9 triliun. Selain itu, ada rencana menaikkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan insentif RT.

Nota keuangan tersebut dibacakan Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, di hadapan para legislator Kutim, Selasa sore, 23 November 2021. Dari rancangan APBD tersebut, total belanja daerah mencapai Rp2.954.439.727.004. Bersumber dari dana transfer pemerintah pusat sebesar Rp2.737.239.370.948 atau 92,6 persen dari total pendapatan. Sementara, penerimaan lain berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp217 miliar atau hanya mengisi 7,35 persen.

Kasmidi menjelaskan, uang tersebut dipakai belanja pembangunan yang mengacu rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Untuk tahun depan, mengarah ke pemantapan infrastruktur untuk pemenuhan pelayanan dasar. “Jadi sudah ada tema dalam RPJMD yang harus kami penuhi. Sasaran pembangunan ke depan adalah infrastruktur dasar,” ucap Kasmidi.

Selain infrastruktur, Pemkab Kutim memiliki rencana peningkatan TPP bagi ASN dan memberikan insentif kepada tiap RT. Rencana itu dianggap perlu dengan harapan kesejahteraan ASN dapat meningkat. Selain itu, dapat jadi motivasi meningkatkan kinerja ASN. “Semoga dengan begini kinerja pelayanan publik juga meningkat,” harapnya.

Sedangkan untuk insentif RT, erat kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan. Peran RT jadi penting dalam hal ini, karena dapat langsung bersentuhan dengan warganya. Inventarisasi warga miskin tentu lebih mudah dikerjakan para RT. “Nah dari insentif RT yang diberikan pemkab, mereka akan diberdayakan,” urai politikus Golkar tersebut.

Pemberdayaan berbentuk pelatihan atau peningkatan sumber daya manusia dapat memakai insentif itu. Diharapkan masuk tahun kedua dan ketiga sudah ada hasil dari program tersebut. Sehingga angka kemiskinan dapat diredam. “Mungkin bisa membuka usaha, dapat mandiri dan akhirnya bebas dari kemiskinan,” tandasnya. (int02)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.