HeadlineSorotan

Tak Ada Zona Kuning dan Hijau di Kaltim, Satgas Covid-19 Waspadai Klaster Pilkada

Pelaksanaan pilkada serentak di hampir seluruh kabupaten/kota Kaltim diwaspadai Satgas Penanganan Covid-19 karena berpotensi memicu klaster baru.

Samarinda, intuisi.co – Kasus covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) masih begitu tinggi. Hingga Satgas Penanganan Covid-19 Pusat mengkategorikan provinsi ini sebagai daerah risiko sedang covid-19, alias zona oranye. Dengan tiga kota masuk kategori tinggi alias zona merah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, menyebut bahwa dari 10 kabupaten/kota di Bumi Etam, tak satupun mendapat kategori rendah atau kuning. “Semua sedang atau oranye. Dan tiga kota kategori tinggi yaitu Bontang, Samarinda, dan Balikpapan,” terangnya dalam rilis harian covid-19 Kaltim, Rabu, 15 September 2020.

“Dengan demikian, Kaltim berarti saat ini memiliki risiko penularan tinggi, yang berarti memiliki risiko besar tertular bagi masyarakat maupun pendatang yang masuk ke Kaltim,” lanjutnya.

Saat ini yang menjadi perhatian serius adalah penularan covid-19 di dua jenis klaster. Yakni klaster tempat kerja, baik pemerintahan maupun swasta, serta klaster keluarga. “Ini yang mempercepat kasus meluas. Karena biasanya di keluarga kita longgar dalam penerapan protokol kesehatan.”

Belum tuntas kedua klaster tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 pun bersiap menghadapi potensi besar terbentuknya klaster pilkada. Pesta demokrasi tersebut saat ini menjadi perhatian serius. Di satu sisi wajib diwujudkan sukses pelaksanaannya, namun di sisi lain harus terlaksana tanpa menimbulkan klaster baru. Penerapan protokol kesehatan pun menjadi poin yang teramat penting.

“Jangan sampai kita kedepankan kepentingan politik tapi mengesampingkan keselamatan dan kesehatan kita,” sebut Andi M Ishak.

Penambahan 217 Kasus Positif

Sebaran kasus covid-19 di Kaltim memang tak main-main. Bahkan kembali mengemuka dengan kasus harian yang tinggi. Seperti pada Rabu ini, 16 September 2020, penambahan kasus positif covid-19 mencapai 217 orang. Berasal dari Kutai Kartanegara (Kukar) 90 orang, Kutai Timur (Kutim) 1, Paser 5, Balikpapan 82, dan Samarinda 39. Menambah kasus akumulatif di Kaltim menjadi 6317 dengan rasio 169.7 per 100 ribu penduduk. “Ini angka yang sangat tinggi di Indonesia,” beber Andi.

“Tanpa upaya pencegahan, kasus ini tidak akan bisa kita kendalikan. Garda terdepan adalah masyarakat dalam pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara baik, komitmen, dan disiplin tinggi.”

Wabah covid-19 memang memberi efek hebat. Bahkan sudah terbukti mematikan. Setiap hari nyawa melayang dibuatnya. Tua maupun muda. Pejabat hingga jelata. Total sudah 250 kasus kematian terlapor di Kaltim. Bertambah 5 kasus pada Rabu ini. Semua dari Samarinda. Laki-perempuan. Usia 37, 54, 62, 48, dan 55. Seluruhnya dimakamkan sesuai protokol covid-19.

“Tingkat kematian kita saat ini 4.0. Sedikit di bawah rata-rata nasional. Kita harus terus menekan dengan upaya kecepatan menemukan atau tracing kasus baru sehingga bisa lakukan upaya tindakan perawatan dengan cepat,” lanjutnya.

Sementara itu, kasus sembuh pada Rabu ini juga bertambah 179 orang menjadi 4035. Dari Kukar bertambah 27, Mahakam ulu 7, Balikpapan 67, Bontang 31, dan Samarinda 47. Tingkat kesembuhan Kaltim pun terdongkrak lagi ke angka 63.9 persen. Namun masih terpaut jauh dengan rata-rata nasional di atas 70 persen. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.