Samarinda, intuisi.co – Dua rencana komprehensif penanganan banjir Samarinda dikemukakan Wali Kota Andi Harun. Sejumlah proyek pengendali banjir pun dikemukakan. Termasuk pembangunan polder dalam kota.
Hingga saat ini banjir memang menjadi persoalan serius di Samarinda. Sudah puluhan tahun tak teratasi. Hingga kini, hujan hitungan jam saja membuat banyak tempat di kota ini tergenang. Termasuk di antaranya lingkungan Andi Harun sang wali kota yang bermukim di Sempaja.
Setelah dilantik sebagai wali kota pada Februari lalu, Andi Harun kerap menegaskan banjir sebagai salah satu prioritas untuk ditangani. Sejumlah rencana juga telah menanti untuk dieksekusi. “Ada dua rencana penanganan banjir yang komprehensif. Mulai dari hulu kemudian hilir,” sebut Andi Harun dikonfirmasi Senin sore, 5 April 2021.
Penanganan dari hulu salah satunya pembangunan penampungan air seperti polder dalam kota. Demikian juga peningkatan kapasitas drainase hingga pengerukan sedimentasi. Sementara untuk hilir, direncanakan pembangunan rumah pompa air di kawasan yang mempertemukan Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus.
Minggu malam, 4 April 2021, Andi Harun didampingi wakil wali kota Rusmadi, memanggil sejumlah petinggi di jajaran Pemkot Samarinda. Pertemuan pada tanggal merah itu beragendakan pembahasan pengendalian banjir di ibu kota provinsi ini. “Banjir ini memang menjadi agenda prioritas kami,” terang mantan wakil ketua DPRD Kaltim tersebut.
Ditunggu Andi Harun ketika Ramadan
Dari pertemuan tersebut, organisasi perangkat daerah (OPD) diminta mulai fokus menangani persoalan banjir. Dimulai dengan mengukur kekuatan finansial untuk dapat merealisasikan sejumlah proyek pengendali banjir.
“Jika dana teranggarkan dengan baik, harus diyakini bisa efektif mendanai program banjir. Sehingga anggaran yang dibelanjakan nanti betul-betul bermanfaat,” sebutnya.
OPD terkait juga diminta menginventarisasi proyek pengendalian banjir di Samarinda yang bisa mendapat bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi. Sehingga alokasi dalam APBD Samarinda bisa diefektifkan mendanai proyek pengendali banjir yang belum tersentuh provinsi maupun pusat.
“Studi lama tetap kami gunakan, tapi kami juga akan bikin masterplan yang komprehensif atau update dengan kondisi sekarang. Ramadan nanti saya minta sudah diselesaikan,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram