Tantangan Pembebasan Lahan Jalan Pendekat Jembatan Pulau Balang
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menegaskan komitmen mengawal kelanjutan pembangunan Jembatan Pulau Balang.
Samarinda, intuisi.co-Kelanjutan pembangunan Jembatan Pulau Balang masih sangat menantang. Padahal, bentang panjang infrastruktur telah tersambung. Namun sampai saat ini belum memiliki jalan pendekat.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyebutkan bahwa kendala utama dari proyek tersebut saat ini adalah pembebasan lahan. Mengatasinya pun tak semudah membalik telapak tangan. “Karena kita dihadapkan beberapa perusahaan besar dan tanah masyarakat,” sebut Hasanuddin Mas’ud, ditemui di Kantor DPRD Kaltim, baru-baru ini.
Situasi makin kompleks karena dana yang mesti disiapkan untuk pembebasan lahan juga tak sedikit. Yakni sekitar Rp300 miliar. Dan untuk pembangunan jalan pendekat, diperlukan hampir Rp1 triliun. Itupun dananya belum ada. “Tapi memang saat ini kendala utamanya masih pembebasan lahan,” lanjut politikus Partai Golongan Karya alias Golkar tersebut.
Meski demikian, Hasanuddin menegaskan jika pihaknya bakal terus mengawal kelangsungan proyek raksasa tersebut. Mengingat Jembatan Pulau Balang bakal sangat krusial bagi dua daerah yang dihubungkan, yakni Balikpapan dan Penajam Paser Utara atau PPU. “Saya dari dapil (daerah pemilihan) Balikpapan, tentu akan kami perjuangkan,” imbuhnya.
Diketahui, Bentang panjang Jembatan Pulau Balang tersambung pada 31 Oktober 2020. Untuk memfungsikan infrastruktur penghubung Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan tersebut, tersisa jalan pendekat yang masih belum tuntas.
Informasi dihimpun intuisi.co, setidaknya masih ada 129 hektare lahan lagi yang perlu dibebaskan. Utamanya dari sisi Balikpapan. Sedangkan menurut detail engineering design (DED) atau detail gambar kerja yang telah dibuat DPUPR-Pera Kaltim, pembangunan fisik jalan pendekat Jembatan Pulau Balang memerlukan biaya sekitar Rp930 miliar. Terdiri dari spesifikasi sepanjang 15,35 kilometer dengan right of way (ROW) atau lebar badan jalan 80–100 meter.
Rencananya, jalan pendekat tersebut dibangun dengan desain dua lajur dan empat lajur. Direncanakan pengerjaan fisiknya mulai 2021 ini dengan masa pengerjaan selama dua tahun. Ditargetkan Jembatan Pulau Balang terhubung sepenuhnya dari sisi Balikpapan ke PPU pada 2022. (*)
View this post on Instagram