Terisolasi dari Daerah Luar, Ini Harapan Kades Loh Sumber
Empat desa di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, kini terisolasi akibat kerusakan parah pada infrastruktur jalan utama
Tenggarong, intuisi.co- Sejumlah desa di Kutai Kartanegara (Kukar) sukar diakses lantaran infrastruktur jalannya kurang menunjang. Kondisi ini telah memutuskan akses vital, menghambat mobilitas penduduk, dan menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan.
Sukirno, Kepala Desa Loh Sumber, dengan tegas menyerukan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) untuk segera mengambil langkah perbaikan yang telah lama ditunggu-tunggu. Jalan poros yang rusak ini merupakan penghubung antara Desa Loh Sumber, Jembayan Tengah, Jembayan Dalam, Sungai Payang, dan Lung Anai.
“Jalan ini sangat penting, tidak hanya bagi kami di Loh Sumber tetapi juga bagi warga dari empat desa lainnya yang mengandalkan jalan ini untuk aktivitas sehari-hari,” ujar Sukirno pada Senin, 10 Juni 2024.
Kerusakan jalan tidak hanya terjadi di beberapa titik, namun merata sepanjang lebih dari empat kilometer. Lubang besar yang tersebar di sepanjang jalan telah menjadi sumber kecelakaan yang sering dan menghambat transportasi serta aktivitas ekonomi.
“Saat ini, kondisi jalan sangat memprihatinkan. Kami sangat khawatir akan keselamatan para pengendara yang melintas,” kata Sukirno menambahkan.
Sebagai respons terhadap kondisi darurat ini, pemerintah desa bersama warga telah berinisiatif melakukan perbaikan jalan dengan cara swadaya. Namun, upaya tersebut tidak mampu mengatasi masalah secara menyeluruh.
“Kami memerlukan solusi yang berkelanjutan dari Pemkab Kukar. Semenisasi jalan akan menjadi solusi ideal untuk memastikan infrastruktur yang aman dan dapat diandalkan bagi kami,” ungkap Sukirno.
Merespons persoalan tersebut Bupati Edi Damansyah sudah mempersiapkan berbagai skema penanganan potensi kerusakan jalan sejumlah kawasan di Kukar dan salah satunya dengan melibatkan unsur perusahaan. Sejatinya, Pemkab Kukar juga telah mengalokasi anggaran perbaikan jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). Kendati, proses penyelenggaraan kegiatan dipastikan cukup memakan waktu, sehingga perlu penanganan darurat lebih dulu.
Dan diketahui beberapa waktu lalu Bupati Edi diketahui mengundang sejumlah pihak yang digelar di ruang rapat Bappeda Kukar. Pertemuan ini dilaksanakan jauh sebelum adanya dampak air sungai pasang dan intensitas hujan tinggi yang merusak badan jalan. (*)