Tinjau RSUD Kudungga, Layanan Cuci Darah Ditarget Operasi Awal 2022
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, berharap RSUD Kudungga bisa makin optimal. Masyarakat pun tak perlu ke luar kota lagi mendapat layanan kesehatan.
Sangatta, intuisi.co–Menciptakan situasi kondusif merupakan hal prioritas. Begitu juga terhadap rumah sakit umum daerah atau RSUD Kudungga di Sangatta, Kutai Timur, sebagai tempat masyarakat mendapat pelayanan kesehatan prima.
Terkait itu, Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, melakukan penijauan ke RSUD Kudungga, Sangatta. Bertujuan melihat kondisinya terkini, Selasa, 16 November 2021.
Didampingi pimpinan RSUD Kudungga, dr Yuwana, Ardiansyah mendatangi setiap ruangan di RSUD tersebut. Mulai ruangan poli, bedah, VIP, hemodialisa, ICU, hingga UGD.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemkab Kutim tersebut banyak menerima masukan-masukan dari dokter spesialis, user, hingga para perawat. Terutama terkait kendala dan kebutuhan RSUD.
“RSUD ini sebenarnya luar bisa sekali. Sudah punya alat-alat canggih. Seperti CT scan, hemodialisa, alat anestesi, urologi, dan lainnya. Selain itu, ada dokter-dokter spesialis hingga sub-spesialis. Ini luar biasa,” ucap Ardiansyah.
Melihat kondisi gedung yang sudah berdiri selama 12 tahun itu, Ardiansyah menyebutkan perlu dilakukan pengembangan. Perluasan gedung menurutnya sudah sangat mendesak.
“Segera buat program perencanaan pengembangan. Seperti ruangan poli maupun ruangan lainnya,” ucapnya.
Kebersihan lingkungan, termasuk kursi-kursi tunggu pasien, juga diminta diperhatikan. Sehingga, pasien dan keluarga pun akan lebih nyaman.
Adapun kebutuhan mendesak lainnya seperti alat cuci darah (hemodialisa) bisa segera dioperasikan paling tidak awal 2022. Dengan demikian, masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah tidak perlu jauh-jauh ke Bontang atau Samarinda.
“Termasuk pelayanan medical cek up, bagaimana bisa dilakukan juga di RSUD Kudungga. Untuk kelengkapan, segera diurus perizinan Pernefri Hemodialisisnya. Sebab, alat dan SDM sudah tersedia. Sayang sekali tidak digunakan hanya karena terkendala perizinan,” tegasnya.
Tak lupa Ardiansyah mengingatkan agar pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan berkala. Demikian pula peningkatan fasilitas pasien untuk diperhatikan dengan maksimal beserta tenaga kesehatannya. (int01)