Samarinda, intuisi.co – Unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law masih berlanjut di Samarinda. Dengan lokasi pada hari ketiga mengambil tempat di depan Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang, Samarinda.
Ribuan peserta aksi bahkan bukan hanya dari kalangan mahasiswa. Tampak kelompok pelajar ikut turun ke jalan. Menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law, Kamis sore, 8 Oktober 2020. “Kami tak ingin yang lain. Masih sama, cabut Omnibus Law,” ujar Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat Elga Bastian, kepada intuisi.co di lokasi aksi.
Masuk hari ketiga, massa aksi bertambah banyak. Jika sebelumnya ratusan, kali ini ribuan. Bertambah besar karena kehadiran kalangan pelajar. Tergabung dalam Aliansi Pelajar Samarinda.
Perwakilan dari perguruan tinggi berasal dari delapan kampus. Yakni Universitas Mulawarman, Universitas Kutai Kartanegara, Poli Teknik Pertanian Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Samarinda, Institut Agama Islam Negeri Samarinda, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Widya Gama Mahakam dan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Paling jauh adalah Universitas Kutai Kartanegara di Tenggarong.
“Jumlah kami ribuan. Khusus pelajar ada yang konsolidasi dengan kami, tapi ada juga yang datang sendiri. Tujuan akhir dari demonstrasi kami adalah masuk menduduki DPRD Kaltim,” pungkasnya. (*)