Tren Komunitas Sepeda di Samarinda, Tak Terbatas Merek dan Harga
Bersepeda telah lama dipercaya mampu meningkatkan kebugaran. Salah satu modal menjaga kesehatan di tengah pandemi covid-19.
Samarinda, intuisi.co – Bersepeda kian digemari belakangan ini. Tak sedikit yang menerapkan demi meningkatkan kebugaran. Termasuk untuk bekal menghadapi pandemi covid-19. Fisik bugar, virus sukar mendekat.
“Selama pakai sepeda badan sehat, awalnya capek karena sudah lama enggak bersepeda. Tapi sekarang ketagihan terus,” ujar Maskaryadiansyah saat melintas di Jalan Mawar, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa sore, 30 Juni 2020.
Banyak keuntungan didapat dari bersepeda. Selain jantung makin sehat, tubuh bugar dan otot-otot kaki terbentuk. Manfaat hebat lainnya adalah menambah relasi dan pertemanan.
Dari kegemaran ini memang membuat banyak orang bergabung dalam komunitas. Termasuk Happy Bike Community (HBC) di Samarinda. Baru terbentuk April 2020. Anggotanya 34 orang, termasuk Yadi, sapaannya. “Jenis sepeda paling banyak digunakan itu MTB (mountain bike) dan folding bike (sepeda lipat),” katanya.
Sepeda memang bervariasi. Pun demikian harganya. Dari satu digit hingga puluhan juta rupiah. Namun merek dan harga bukan masalah. Yang penting bisa mengayuh sepeda bersama.
Jarak yang ditempuh pun bervariasi. Tergantung kesepakatan. Misal dari Samarinda Ulu menuju Jembatan Mahkota II. Jarak tempuhnya bisa 13 kilometer. Ditempuh berramai-ramai. Rutin Kamis dan Sabtu malam.
“Pernah 20 kilometer. Tapi itu saya sendiri saja. Gara-gara ini juga berat badan saya turun dari 73 menjadi 68 kilogram,” imbuhnya.
Ketua HBC Kaltim, Rustam, menyatakan dengan komunitas sepeda, tubuh jadi semakin sehat. Bukan hanya raga tapi juga jiwa. Bersepeda saat pandemi pun bekal hadapi virus corona. “Mudahan banyak teman-teman yang bisa bergabung,” pungkasnya. (*)