Tenggarong, intuisi.co- Daya saing produk lokal kembali ditunjukkan warga Kelurahan Jahab, Kecamatan Tenggarong, melalui kehadiran teh herbal berbahan serai dan bawang merah. Produk rumahan yang dikelola kelompok UMKM binaan kelurahan ini kini tak hanya laris sebagai oleh-oleh khas, tetapi juga mulai menjejak pasar di luar Kukar berkat khasiat dan kualitas olahannya.
Lurah Jahab, Laoren Sirenden, menuturkan bahwa pengembangan UMKM menjadi fokus utama pemerintah kelurahan. Pendampingan dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari teknik produksi higienis hingga penguatan pemasaran.
“UMKM kami tidak hanya merambah pasar luar daerah lewat event, tapi juga menjadi wadah bagi warga Jahab yang belum bekerja agar bisa ikut produktif,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Teh herbal ini diproses melalui pengeringan alami tanpa bahan pengawet sehingga menghasilkan aroma yang kuat dan rasa yang khas. Khasiatnya turut menjadi daya tarik, mulai dari membantu meningkatkan daya tahan tubuh hingga meredakan masuk angin dan tekanan darah. Popularitas produk tersebut meningkat pesat setelah rutin dipamerkan dalam berbagai kegiatan ekonomi kreatif tingkat kabupaten maupun provinsi.
Upaya memperluas pasar tidak berhenti di ajang promosi. Pemerintah kelurahan secara konsisten mendorong pelaku UMKM memperbaiki kemasan, melakukan branding digital, hingga mengoptimalkan marketplace lokal. “Kami berusaha agar produk UMKM Jahab punya nilai tambah, bukan hanya dari rasa dan kualitas, tapi juga dari kemasannya. Karena sekarang pasar sudah digital, penampilan juga penting,” kata Laoren.
Hasilnya cukup signifikan. Selain menerima pesanan dari luar daerah, produk teh herbal Jahab mulai dilirik calon reseller. Keberhasilan ini juga membuka jalan bagi eksplorasi produk lain, seperti sabun serai, minyak aromaterapi, dan olahan pangan rumah tangga.
“Setiap rumah tangga kami dorong untuk punya kegiatan ekonomi. Tidak harus besar, yang penting produktif,” ungkapnya.
Dukungan terhadap UMKM turut diperkuat oleh kebijakan pemerintah daerah. Kepala Bidang Pengembangan UKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin, menyampaikan bahwa mulai 2025 hingga lima tahun ke depan, pihaknya akan rutin menggelar business patching forum untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan calon buyer maupun eksportir.
“Kami akan identifikasi produk-produk unggulan dari Kukar, lalu pertemukan langsung dengan eksportir yang relevan. Jika memenuhi kriteria pasar, kami fasilitasi hingga proses ekspor,” jelasnya.
Selain sektor ekspor, penguatan UMKM juga diarahkan ke retail modern melalui program Dagang Kemitraan. Meski sejumlah produk berhasil masuk pusat perbelanjaan, kesiapan pelaku usaha masih menjadi tantangan. “Retail modern punya mekanisme ketat, dari sistem stokis, tempo pembayaran, hingga standar packaging dan distribusi. Ini masih jadi tantangan bagi banyak UMKM kita,” tambah Fathul.
Untuk itu, Diskop UKM Kukar memberikan pendampingan dan assessment berkala agar UMKM tidak hanya mampu masuk ke retail modern, tetapi juga bertahan di dalamnya. Dengan berbagai dukungan tersebut, produk teh herbal Jahab kini mulai mencuri perhatian pasar lebih luas dan menunjukkan potensi besar sebagai ikon ekonomi kreatif lokal. (adv/ara)



