Wanita 47 Tahun Meninggal Dunia di Balikpapan dengan Rapid Test Reaktif Covid-19
Satu lagi kasus PDP meninggal dunia di Balikpapan. Kali ini seorang ibu rumah tangga berusia 47 tahun. Hasil rapid test-nya reaktif covid-19.
Balikpapan, intuisi.co – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kembali mengabarkan berita duka. Lagi-lagi warganya meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Yakni seorang perempuan usia 47 tahun.
Dijelaskannya dalam konferensi pers Jumat siang, 1 Mei 2020, pasien tersebut masuk rumah sakit pada 26 April 2020. Semula dirawat di RSUD Beriman Balikpapan. Namun karena kondisi memburuk, ia dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo pada Kamis malam, 30 April 2020.
“Semalam pukul 21.30 Wita, pasien tersebut meninggal dunia. Karena hasil rapid test positif, sedangkan sampel swab baru dikirim, penanganan kematian dilakukan dengan protokol covid-19 dan sudah dimakamkan tadi subuh,” terang Rizal Effendi di hadapan awak media.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliary, pasien tersebut semula dibawa ke RSUD Beriman pada 26 April 2020 dengan kondisi kesadaran yang sudah menurun. Hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan dilakukan pemeriksaan lengkap. Dari hasil CT Scan didapati kondisi tumor otak terhadap pasien.
“Saat ini seluruh rumah sakit untuk semua pasien masuk dengan kondisi berat, memang harus di-rapid test. Jadi bukan hanya dengan sesak napas,” lanjut Sri.
Wajib Rapid Test
Penerapan rapid test terhadap pasien merupakan bentuk kewaspadaan. Mengingat gejala covid-19 bukan lagi hanya berupa batuk, pilek, ataupun demam. Bahkan dari beberapa kasus, gangguan diare pun berujung hasil positif. Covid-19 terus menambah gejala klinis dari para penderitanya. “Karena itu kita sepakati, terutama dengan RSUD Kanujoso Djatiwibowo, sebagai rujukan utama, semua pasien berat, lebih baik di-rapid test,” tambahnya.
Hal itupun dilakukan terhadap pasien dengan kondisi berat tersebut. Dan benar saja, hasil rapid test menunjukkan reaktif covid-19. “Saat kesadaran pasien terus menurun sempat dilakukan swab. Jadi pasien ini juga belum boleh dikatakan positif covid-19 sampai hasil swab tiba,” terang Sri.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan Balikpapan belum merincikan riwayat kontak maupun perjalanan kasus meninggal dunia tersebut. Kendati demikian, dipastikan bahwa pasien tersebut berstatus sebagai ibu rumah tangga.
Hingga saat ini, terdapat 44 kasus PDP di Balikpapan. Sedangkan orang dalam pemantauan bertambah tiga jadi 691. “Kami masih menunggu hasil spesimen di Surabaya dan ada yang dikirim ke Jakarta sebanyak 31 sampel,” tutup Rizal Effendi. (*)