Wisata Desa Jadi Tren Baru di Kukar, Pemkab Fokus Tingkatkan Pengembangan

intuisi

19 Nov 2024 12:40 WITA

Kabid Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar, Ridha Fatrianta.


BANNER KUKAR 1 1Tenggarong, intuisi.co –
Transformasi sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin dinamis. Destinasi wisata berbasis desa kini menjadi tren baru yang menarik perhatian wisatawan, melampaui popularitas ikon wisata klasik seperti Pulau Kumala, Museum Mulawarman, dan Planetarium Tenggarong.

Kabid Pengelolaan Objek dan Sarana Kepariwisataan Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, menuturkan bahwa wisata desa menjadi fenomena yang menjanjikan bagi perkembangan pariwisata di Kukar. “Contohnya, Taman Gubang di Desa Loa Ulung, Tenggarong Seberang, semakin dikenal luas. Kini, tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga pengunjung dari luar Kukar yang mulai berdatangan. Ini adalah potensi besar yang harus kita kembangkan,” ujar Ridha, Selasa (19/11/2024).

Wisata berbasis desa menawarkan keunikan tersendiri, mulai dari keindahan alam hingga pengalaman budaya yang interaktif bersama masyarakat setempat. Ridha menilai tren ini membawa dampak positif, terutama dalam mendorong perekonomian desa dan pemerataan pembangunan di Kukar.

Meski demikian, destinasi ikonik seperti Museum Mulawarman tetap menjadi favorit wisatawan. Biasanya, kunjungan dimulai dari Museum Mulawarman yang kaya akan nilai sejarah, dilanjutkan ke Planetarium Tenggarong untuk wisata edukasi, dan berakhir di Ladaya Mangkurawang sebagai destinasi keluarga.

Ridha menegaskan bahwa keberlanjutan pariwisata di Kukar memerlukan pengelolaan yang optimal. Pemerintah daerah terus mendukung pengembangan destinasi unggulan melalui peningkatan fasilitas dan promosi. Fokus utama adalah pengembangan wisata desa dengan berbagai strategi, seperti pelatihan pengelolaan destinasi untuk masyarakat, pembangunan infrastruktur pendukung, serta promosi digital.

“Kami ingin masyarakat desa mampu mengelola destinasi mereka secara mandiri. Dengan akses yang baik dan promosi yang gencar, wisata desa dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan,” tambahnya.

Selain itu, Ridha menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Pelaku usaha diharapkan turut berinvestasi dalam pembangunan fasilitas maupun promosi bersama.

Dengan berbagai langkah strategis, Ridha optimistis Kukar dapat mempertahankan posisinya sebagai pusat pariwisata di Kalimantan Timur. Wisata desa, pelestarian budaya lokal, dan pengembangan destinasi unggulan menjadi prioritas dalam roadmap pariwisata Kukar.

“Kami ingin memastikan pariwisata memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Dengan strategi tepat, wisata desa dapat menjadi motor utama perekonomian Kukar,” pungkas Ridha.

Melalui upaya ini, Kukar diharapkan tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga membuka peluang kunjungan internasional, menjadikan Kukar sebagai destinasi unggulan di tingkat global. (adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!