PariwaraPemkab Kukar

34 Pejabat Kukar Ikuti Tes Mengaji sebagai Syarat Seleksi JPTP

Di pagi buta, 34 pejabat Kukar diuji kemampuan mengaji di Masjid Agung Sultan Sulaiman. Ujian ini menjadi bagian seleksi Jabatan Tinggi Pratama.

Tenggarong, intuisi.co – Pagi itu, saat fajar mulai menyingsing, Masjid Agung Sultan Sulaiman di Tenggarong menjadi saksi dari sebuah momen yang tak biasa. Sebanyak 34 pejabat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, berkumpul dalam suasana khidmat. Bukan sekadar untuk menunaikan salat Subuh berjemaah, tetapi mereka sedang menjalani sebuah ujian yang berbeda—Tes Mengaji.

Tes ini bukanlah ujian biasa. Ini adalah bagian dari seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemkab Kukar. Sejak diluncurkannya Gerakan Etam Mengaji (GEMA) pada 2021, penguatan nilai-nilai religius di kalangan masyarakat dan pemerintahan menjadi salah satu fokus utama Bupati Kukar, Edi Damansyah. Tak heran, tes ini juga menjadi refleksi dari komitmen pemerintah dalam menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia birokrasi.

Edi Damansyah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan bahwa tes mengaji ini lebih dari sekadar formalitas. “Ini bukan sekadar syarat administratif, tapi lebih dari itu. Tumbuh kesadaran untuk terus belajar, terus mengajak rekan-rekannya di lingkungan kerja ikut mengaji,” ujar Edi dengan penuh keyakinan. Menurutnya, meskipun ada peserta yang masih dalam tahap belajar, semangat dan komitmen mereka untuk terus memperbaiki bacaan Alquran sangat patut diapresiasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Kutai Kartanegara di bidang tilawatil Quran memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Lima kali berturut-turut menjadi juara umum di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi Kalimantan Timur adalah bukti nyata bahwa GEMA bukan sekadar slogan, melainkan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kukar. Namun, Edi mengingatkan bahwa implementasi GEMA di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih perlu ditingkatkan.

“Kami melihat bahwa di masyarakat, GEMA sudah berjalan dengan baik. Namun, di lingkungan OPD, pelaksanaannya masih perlu dimasifkan. Oleh karena itu, tahun ini, seleksi JPTP memasukkan variabel mengaji sebagai salah satu syarat,” tambahnya.

Lebih dari sekadar melahirkan pejabat yang kompeten, Edi berharap Gerakan Etam Mengaji bisa menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Kukar untuk memperdalam ilmu agama dan membawanya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, ia merencanakan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat OPD pada tahun baru Islam mendatang, di mana setiap OPD akan mengirimkan perwakilannya setelah melewati seleksi internal.

Langkah ini, menurut Edi, sejalan dengan misi Pemkab Kukar untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. “Kami ingin agar GEMA tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga mendorong pengembangan tilawatil Quran di lingkungan tempat tinggal masing-masing,” pesannya.

Dengan langkah-langkah seperti ini, Pemkab Kukar tidak hanya menunjukkan komitmen dalam bidang religius, tetapi juga berusaha menciptakan lingkungan kerja yang penuh dengan nilai-nilai spiritual. Tes mengaji ini mungkin hanya salah satu langkah kecil, tetapi dampaknya bisa sangat besar dalam membentuk generasi pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. (adv)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.