Wakil Rakyat Harus Inovatif dan Jeli Bawa Program Pusat ke Daerah
Novan Syahronny Pasie sebagai wakil rakyat banyak memanfaatkan jaringan partainya untuk menangkap peluang dari program pusat ke daerah.
Samarinda, intuisi.co—Dewasa ini, tugas seorang legislator menjadi makin menantang. Para wakil rakyat dituntut penuh inovasi. Apalagi menyikapi anggaran pemerintah yang mini. Demikian disadari Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie.
“Ya, karena kalau (anggaran) pemkot minim, cari ke provinsi. Provinsi minim, cari ke pusat,” terang politikus Partai Golongan Karya atau Golkar tersebut kala menggelar reses di Jalan Juanda 7, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu, Sabtu malam, 5 Februari 2022.
Keterbatasan kemampuan penganggaran daerah memang jadi momok. Sementara, usulan dan aspirasi masyarakat terus diterimanya. Maka, dengan inovasi lah Novan bersiasat agar aspirasi yang diterimanya bisa mendapat rujukan.
Dalam hal ini, Novan pun begitu terbantu karena bernaung di partai lama. Lewat jalur partai tersebut, Novan mengaku mendapat kemudahan dalam mencari link. Jaringan pun tersedia luas di berbagai kementerian. “Itu yang kami bawa melalui usulan yang ada. Kalau hanya sistem tempo dulu, usulan dibawa ke musrenbang, tak ada inovasi,” sebutnya.
Novan pun mengakui harus jeli sebagai wakil rakyat. Apalagi menangkap potensi-potensi yang bisa diserap dari berbagai kebijakan pemerintah pusat. “Banyak program pusat tapi tak tersampaikan. Jadi kami harus korek-korek terus di sana,” lanjut Novan.
Dari ketekunan menangkap program pusat pun, pada 2021 lalu Novan mengajukan pengadaan sembilan motor sampah yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Ini juga yang usulkan Pak RT. Kami coba tahu ini usulkan sembilan. Nanti biasanya pada pertengahan atau akhir tahun terjawab berapa yang bisa disetujui,” ungkapnya.
Adapun selain bidang lingkungan, program serupa juga terdapat di Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora. Tahun ini pun kembali diusulkan penyaluran fasilitas olahraga seperti tenis meja, ring basket portable, bola voli, hingga bola kaki. Sedangkan tahun lalu, satu usulan bantuan tenis meja diloloskan oleh Kemenpora. “Program seperti ini sangat sayang kalau enggak bisa diserap. Jadi mungkin harus bisa dikoordinasikan,” pungkasnya. (*)