Pertanian Kaltim Lesu, Samsun Ungkap Penyebabnya
Sektor pertanian Kaltim pasang surut. Bukan tanpa alasan hal tersebut terjadi. Muhammad Samsun pun membeberkan alasannya.
Samarinda, intuisi.co – Pertanian Kaltim belum bisa berikan hasil maksimal. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun pun tak heran dengan kondisi tersebut.
Sebab, kata dia, dari segi alokasi dana saja untuk sektor pertanian terbilang kecil. Untuk APBD Kaltim yang berjumlah sekitar Rp15 triliun saja, hanya Rp65 miliar yang dialokasikan untuk sektor pertanian.
“Anggaran yang dialokasikan itu tak sampai 2 persen dari APBD Kaltim. Hasilnya program yang tidak bisa dilaksanakan,” kata Muhammad Samsun kepada reporter intuisi.co pada Senin, 26 September 2022.
Padahal kata dia, banyak program yang harus ditunaikan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim dan OPD terkait dengan pertanian dalam arti luas, untuk mengembangkan sektor ini. Porsi dana kecil ini bikin praduga, jika pemerintah tidak serius mengembangkan pertanian.
“Bahkan dapat diakui kalau petani saat ini masih jauh dari kata sejahtera,” kata legislator PDI-Perjuangan ini.
Pertanian Kaltim Jelang Kepindahan IKN Nusantara
Menurut Samsun, pontensi lahan untuk pertanian di Bumi Mulawarman terbuka lebar. Karenanya, harus ada dukungan lebih dari pemerintah. Jika tidak, maka Kaltim akan selalu bergantung dengan daerah lain untuk memenuhi isi perut masyarakatnya.
“Swasembada pangan sekarang hampir tidak ada. Daging saja masih mendatangkan dari daerah lain. Beras juga demikian, padahal Kaltim punya potensi mengembangkan,” tegasnya.
Dia menegaskan kembali, adanya perpindahan IKN ke Kaltim setidaknya bisa menjadi pecut semangat agar sektor ini kian digenjot. Sebab, pemindahan ini tak hanya melibatkan administrasi tapi juga eksodus manusia. Dengan demikian kebutuhan pangan juga bertambah.
“Belum ada IKN saja, sudah tiga setengah juta perut penduduk Kaltim harus dipenuhi, apalagi nanti klo ada IKN,” tuturnya.
Wakil rakyat dapil Kutai Kartanegara ini menilai, perpindahan IKN ke Kaltim sebenarnya menjadi momentum untuk Pemprov Kaltim mendorong sektor pertanian. Paling tidak, dengan memberikan kucuran dana yang jauh lebih layak. Sehingga, produktivias bisa ikut meningkat, sejalan dengan pengembagannya di Kaltim.
“Pemerintah Daerah mesti fokus memberikan dukungan, dengan menunjukkan besaran anggaran yang dialokasikan. Semoga petani kita terlindungi, terbantu dan terbina,” pungkasnya. (sukri/adv/dprdkaltim)