Kutai KartanegaraPariwaraPemkab Kukar

Harapan Bupati Edi soal Kopi Pamungkas dari Kukar

Kukar punya kapasitas mengembangkan produk kopi bila digarap baik dan serius. Sebab sejumlah wilayah memiliki potensi produsen

Tenggarong, intuisi.co-Selain sumber daya alam melimpah, pariwisata menggoda ternyata Kutai Kartanegara juga punya sektor lain yang bakal menjadi primadona baru, yakni kopi. Ke depan, jika hal ini bisa digarap baik dan serius, bisa membuat ada kopi unggulan dari Kukar.

Bupati Kukar, Edi Damansyah pun optimistis bila kabupaten ini menjadi salah satu sentra produsen kopi di Kaltim. Beberapa daerah sudah menjadi sentra pengembangan kopi, antara lain di wilayah Jonggon di Loa Kulu, Desa Perangat Baru di Marangkayu dan Cipari Makmur dari Muara Kaman.

“Alhamdulillah saat ini minat masyarakat (petani) untuk mengembangkan kopi sudah mulai tumbuh kembali, mengingat pangsa pasarnya sangat menjanjikan,” ujarnya belum lama ini.

Program-program pengembangan kopi tersebut tentu telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2021-2026. Kata Edi, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan profesional pun telah dilakukan. Ini juga merupakan bagian penting dan sangat menentukan untuk keberhasilan pembangunan pertanian.

“Saya berharap melalui bimtek-bimtek yang ada bisa mendorong percepatan pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Kutai Kartanegara dari hulu sampai hilir (hilirisasi),” kata Bupati Edi.

Lebih lanjut dia menerangkan dari sekian kawasan, upaya pengembangan potensi kopi Desa Perangat Baru, Marang Kayu sudah mulai terlihat hasilnya. Kopi yang diolah menjadi kopi luwak, telah berhasil menarik minat para pengusaha. Pengusaha melirik kopi ini dengan harga jutaan rupiah per kilonya.

“Kopi di Desa Perangat Baru telah dikembangkan kopi luwak yang memiliki kualitas dan citarasa khas sehingga memiliki harga jual yang tinggi,” katanya.

Sebagai informasi pengembangan kopi luwak di Kukar ini juga diintegrasikan dengan Pengembangan Agro Eduwisata, baik pada lahan masyarakat (petani) maupun lahan desa, dengan dukungan pihak swasta (dunia usaha) juga menjadi salah satu modal utama percepatan pengembangan kopi di Desa Perangat Baru antara lain Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan PT. Mahakan Sumber Jaya (MSJ) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) telah banyak membantu sarana/prasarana termasuk pengembangan sumber daya manusia.

Beberapa bentuk bantuan dan fasilitasi dalam pengembangan kopi di Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, antara lain, Pembangunan Rumah Produksi dan Lantai Jemur (2022). Pengerasan jalan produksi sepanjang 500 meter (2022). Sarana produksi antara lain bibit kopi (2022) dan herbisida (2023). Fasilitasi pengembangan SDM pengolah kopi (Barista) dengan sertifikasi nasional.

Kemudian Lanjutan pengerasan jalan produksi sepanjang 1.500 m eter (2023), Fasilitasi mesin sangria/roasting (2023), Pembangunan embung (2023), Pembangunan rest area (2023), Penyusunan Master Plan Agro Eduwisata Berbasis Kopi Luwak (2023).

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslikoka) Jember – Provinsi Kalimantan Timur,” pungkasya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.