Samarinda, intuisi.co-Lima daerah di Jawa Tengah terendam banjir setelah Sungai Bengawan Solo membeludak. Ribuan warga pun terdampak akibat bencana ini.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut lima kabupaten/kota ini adalah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, luapan air terjadi lantaran hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu di Waduk Gajah Mungkur sejak beberapa hari terakhir.
“Kondisi ini (kenaikan intensitas curah hujan) juga dialami lima wilayah itu atau yang juga dikenal dengan Solo Raya,” kata Abdul dalam rilis yang diterima intuisi.co pada Sabtu sore, 18 Februari 2023.
Berdasarkan data dari BPBD Jawa Tengah, Kota Surakarta menjadi kawasan paling terdampak. Sebanyak 21.846 warganya jadi korban banjir. Mereka berasal dari 16 kelurahan dan 4 kecamatan.
Dari jumlah tersebut, 4.440 orang menempati pengungsian terpusat di kantor kelurahan ataupun bangunan sekolah. Sebagian warga lainnya mengungsi di rumah kerabat.
Selanjutnya, Kabupaten Sukaharjo. Di daerah ini ada 13 desa di 3 kecamatan. Sebanyak 2.000 orang dari 6.136 yang terdampak terpaksa harus mengungsi.
Lalu, Kabupaten Karanganyar. Wilayah ini memiliki 12 desa serta 3 kecamatan yang terdampak. Adapun warga yang terdampak sebanyak 637 dengan total kerugian hingga 30 juta rupiah.
Banjir Juga Melanda Kawasan Tengah Indonesia
Kemudian Kabupaten Klaten terdapat delapan desa di lima kecamatan yang terdampak, dengan jumlah pengungsi sebanyak 295 orang. Terakhir, Kabupaten Wonogiri. Ada dua desa di satu kecamatan yang terenda banjir dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 248 orang.
“Hingga saat ini ketinggian muka air masih stabil dan belum ada tanda-tanda akan surut,” imbunya.
Selain itu, sambung dia, pihaknya sudah meminta BPBD masing-masing wilayah memberikan bantuan logistik dan peralatan, serta kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
“Ada juga tim gabungan yang membuka pelayanan kesehatan di lokasi pengungsian,” tegasnya.
Dia menambahkan, tim gabungan tersebut juga mengupayakan evakuasi warga serta keselamatan masyarakat.
“Warga terdampak selalu menjadi prioritas kami,” tegasnya lagi.
Setali tiga uang, banjir juga terjadi di Kawasan tengah Indonesia persisnya Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penyebabnya juga serupa yakni hujan deras diiringi dengan naiknya permukaan air laut pada Senin, 13 Februari 2023.
Data dari Pusdalops BNPB menyebutkan wilayah terdampak berada di tujuh Kecamatan, terdiri dari Manggala, Ujung Pandang, Rappocini, Mamajang, Tamalanrea, Biringkanaya, dan Makassar.
Akibat banjir tersebut sebanyak 554 KK dan 1.869 jiwa mengungsi dan sebagaian besar dievakuasi di 21 titik pengungsian.
Upaya Penanganan bencana banjir telah dilakukan oleh Tim BPBD Makassar ke lokasi kejadian membantu mengevakuasi warga dan barang-barang serta melakukan pendataan rumah terdampak dan kebutuhan mendesak.
“Kami minta masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu waspada dan siaga. Pastikan saluran drainase bekerja optimal,” pungkasnya. (*)