Sari Okta Rahma Dewi, Siswi SMA 1 Sendawar yang Juara Lomba Video TikTok Kampanye Stunting
Sari Okta Rahma Dewi, siswi SMA 1 Sendawar, juara lomba video TikTok kampanye stunting dengan kearifan lokal khas Kubar.
Samarinda, intuisi.co – Sari Okta Rahma Dewi, siswi SMA 1 Sendawar, Kutai Barat (Kubar) berhasil mengharumkan nama sekolahnya dengan meraih juara pertama untuk kategori video TikTok di lomba kampanye stunting yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Video TikTok yang dibuatnya menampilkan kampanye stunting dengan kearifan lokal khas Kubar.
Sari bercerita bahwa dia tidak menemukan kesulitan yang berarti selama proses pembuatan video TikTok. Dia mengaku masih mudah dalam melakukan penyuntingan video. Namun, dia sempat mengalami kendala saat pengambilan gambar.
“Kamis itu saya sudah take video, tapi karena ada revisi yang mengharuskan saya take ulang di Jumat, padahal itu deadline mengunggah video,” ujar Sari.
Untuk konsep video, Sari dibantu oleh salah seorang guru. Dia mengatakan bahwa pembuatan video itu cukup mendadak, sehingga dia agak kesulitan untuk mendapatkan ide yang menarik.
“Ini mendadak sekali pembuatannya. H-2 untuk dapat konsep yang secemerlang itu sangat susah. Jadi ada campur tangan dari guru saya,” sambung dia.
Dalam video TikTok yang berdurasi 60 detik itu, Sari menjelaskan tentang stunting, yaitu kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kurangnya asupan gizi. Dia juga menampilkan baju adat ulap doyo dan tas anjat yang dia kenakan, serta makanan khas Kubar yang bernama jelore.
“Tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat Kubar, khususnya ibu hamil dan anak-anak, untuk mencegah stunting dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga kesehatan,” ucap Sari.
Sari mengaku senang dan bangga bisa menjadi juara pertama dalam lomba tersebut. Dia berharap agar Disdikbud Kaltim bisa terus melaksanakan lomba serupa di kemudian hari. Sari ingin, adik-adik kelas berikutnya juga bisa terlibat dan menambah wawasan soal stunting.
“Kalau dibolehkan, saya mau ikut lomba yang akan datang lagi. Sebelumnya, lomba seperti stunting belum pernah sama sekali saya ikuti. Ini pertama kalinya,” tutup dia. (DisdikbudKaltim/Adv/Ina)
