Dam Marangkayu Tuntas Dibangun, Jadi Sumber Irigasi Pertanian Kukar
Bendungan Marangkayu berada di kawasan Kutai Kartanegara. Dam ini jadi sumber air dan irigasi pertanian di kawasan tersebut
Tenggarong, intuisi.co- Setelah menanti dengan penuh sabar, masyarakat Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bakal merasakan manfaat dari Bendungan Marangkayu. Mulai dari penyediaan air bersih hingga irigasi lahan pertanian yang luas.
Camat Marangkayu, Ambo Dalle, menyatakan rasa optimisnya terhadap operasional bendungan ini. Ia menekankan bahwa pengaliran air dari bendungan ini diharapkan dapat secepatnya memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
“Kami berharap, dengan selesainya pembangunan Bendungan Marangkayu, manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ambo Dalle pada Kamis, 6 Juni 2024.
Sementara itu, Ahyani Fadianur Diani, Asisten II Setkab Kukar, menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang matang dalam pengoperasian Bendungan Marangkayu. Besar harapan Ahyani agar bendungan ini bisa membawa perubahan baik bagi warga Marangkayu.
“Kami ingin memastikan bahwa bendungan ini membawa manfaat, bukan kerugian bagi masyarakat,” kata Ahyani.
Bendungan Marangkayu rampung dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memiliki kapasitas tampung yang impresif, yaitu 12,37 juta meter kubik. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Perpres No. 109 Tahun 2020, dengan tujuan utama mendukung program ketahanan pangan dan air.
Dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Bendungan Marangkayu memanfaatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Marangkayu yang memiliki luas sekitar 243 km2. Bendungan ini dirancang untuk mendukung pengembangan Daerah Irigasi (DI) Marangkayu yang memiliki potensi luas lebih dari 3.000 ha, dengan lahan yang sudah tergarap saat ini sekitar 1.300 ha.
Rencana pengembangan DI Marangkayu mengadopsi sistem jaringan irigasi teknis, di mana kebutuhan air irigasi akan disuplai langsung dari bendungan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi panen dalam setahun, membawa kemakmuran bagi petani setempat.
Selain itu, Bendungan Marangkayu juga akan dimanfaatkan untuk mengaliri lahan irigasi seluas 1.500 Ha, menyediakan sumber air baku sebesar 450 liter/detik, serta berkontribusi pada pengendalian banjir dan pengembangan potensi pariwisata.
Biaya konstruksi bendungan ini bersumber dari APBN sebesar Rp 63,03 miliar, dengan PT. Waskita Karya (Persero) dan PT. Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana untuk pembangunan spillway. Sementara itu, konstruksi tubuh bendungan dibiayai oleh APBD Provinsi Kaltim dan dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Kaltim.
Dengan segala harapan dan rencana yang telah disusun, Bendungan Marangkayu diharapkan tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjadi tonggak baru dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kukar. (*)