Tenggarong, intuisi.co – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menegaskan pentingnya kontribusi dunia usaha terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Salah satu langkah konkret yang didorong pemerintah daerah adalah agar seluruh perusahaan di Kukar menggunakan kendaraan operasional berpelat KT, kode wilayah Kukar.
Menurut Aulia, penggunaan pelat KT memberikan dampak nyata terhadap penerimaan daerah, khususnya melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Kendaraan Bermotor yang disalurkan pemerintah provinsi.
“Kita berharap seluruh perusahaan yang ada di Kukar menggunakan kendaraan berplat Kukar. Karena dari situ dana bagi hasilnya lumayan besar,” tegas Aulia, Rabu (3/9/2025).
Tak hanya dari pajak kendaraan, Aulia juga menyoroti potensi lain yang belum tergarap optimal, yaitu pencatatan transaksi bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, setiap Delivery Order (DO) pembelian BBM perusahaan seharusnya tercatat sebagai konsumsi wilayah Kukar agar kontribusi fiskal daerah meningkat.
“Kita juga berharap semua penggunaan bahan bakar itu Delivery Order-nya (DO) tercatat untuk Kukar. Itu juga tinggi kontribusinya,” tambahnya.
Kebijakan tersebut menjadi bagian dari strategi besar pemkab untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekstraktif seperti tambang dan migas.
Aulia menegaskan, pemerintah daerah tengah mengarahkan fokus pada pengembangan sektor pariwisata, pertanian, UMKM, dan koperasi sebagai sumber ekonomi baru yang berkelanjutan. Salah satu program unggulannya adalah Koperasi Merah Putih, yang dirancang untuk memperkuat basis fiskal desa sekaligus mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari alokasi Dana Desa (ADD) yang saat ini mencapai 10 persen.
“Kalau fiskal desa kuat, maka desa akan mandiri. Pemerintah kabupaten pun bisa lebih fokus pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” jelas Aulia.
Bupati muda ini juga menyebut dua rumus utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kukar: mendatangkan masyarakat luar agar berbelanja di Kukar, serta memperluas jangkauan produk lokal ke pasar luar daerah.
“Kalau orang luar datang dan belanja di Kukar, akan ada perputaran uang yang menguatkan PDRB kita,” pungkasnya. (rio/adv)
				
											


