Samarinda, intuisi.co – Setelah hujan lebat pada 22 Mei 2020, Samarinda tergenang hingga hari ini. Empat kecamatan terendam. Membasahi hingga 36.740 jiwa warga kota ini.
Senin malam, 25 Mei 2020, Samarinda Siaga 112 mencatat total wilayah terendam banjir di Samarinda mencapai 11 Kelurahan dari 4 Kecamatan. Terdiri 167 RT, 9.185 kepala keluarga atau 36.740 jiwa.
Genangan memiliki tinggi muka air beragam di tiap wilayah. Tertinggi adalah 1,1 meter di Kelurahan Gunung Lingai. Total 15 RT terendam di kelurahan tersebut.
Sedangkan RT dengan kawasan terendam terbanyak berada di Kelurahan Temindung Permai. Ada 39 RT terendam. Dari RT 01 hingga RT 39. Ketinggian air rata-rata 30 sentimeter sampai 1 meter. Terluas kedua di Kelurahan Sempaja Timur. Total 29 RT terendam. Ketinggian rata-rata 30 sentimeter sampai 1 meter. Kelurahan Sungai Pinang Dalam juga termasuk yang terparah. Ada 21 RT terendam setinggi 30-60 sentimeter.
Dengan kondisi tersebut, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang pada Senin, 25 Mei 2020, menetapkan status tanggap darurat banjir. Malam itu, ia melakukan peninjauan bersama sejumlah pejabat di Kelurahan Temindung Permai. Turut disalurkan bantuan sembako yang diserahkan secara simbolis kepada beberapa RT.
“Pertimbangan kita menetapkan Samarinda tanggap darurat, melihat kondisi dan penyebaran di lapangan yang terdampak dan kondisi riil masyarakat kita membutuhkan pemerintah langsung turun ke lapangan. Oleh sebab itu saya tidak menunggu besok, mulai kemarin saya monitor juga,” ucap Jaang, dilansir dari siaran pers Diskominfo Samarinda.
Menurut Jaang, banjir kali luar biasa. Bahkan hingga merembet ke halaman rumah jabatannya di Jalan S Parman No 1, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu. “Kita berdoa banjir ini membersihkan Samarinda dari virus corona. Kita ikhlas, kita istighfar. Jangan saling menyalahkan,” pungkasnya. (*)