Tak Ada APD, Pendidikan Mahasiswa Profesi Kedokteran Unmul Lumpuh Dua Bulan
Situasi pandemi membuat pendidikan mahasiswa Prodi Profesi Fakultas Kedokteran Unmul lumpuh. Tanpa aktivitas dua bulan terakhir.
Samarinda, intuisi.co – Sudah dua bulan ini Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (FK Unmul) berkutat terbatasnya alat pelindung diri (APD). Program studi profesi yang berpraktik langsung di rumah sakit pun dibuat lumpuh.
Selama dua bulan itu pula para mahasiswa Program Studi Profesi FK Unmul tanpa aktivitas. Terbatasnya APD, sangat tidak memungkinkan menjalankan studi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang merupakan rumah sakit pendidikan di Kaltim. Terlebih fasilitas kesehatan pelat merah itu juga salah satu rumah sakit rujukan covid-19.
“Karena rumah sakit utama kami merupakan salah satu rujukan covid-19 di Kaltim, aktivitas mahasiswa kami liburkan,” terang Dekan FK Unmul, dr. Ika Fikriah, M.Kes kepada intuisi.co, Kamis siang, 28 Mei 2020.
Umumnya, mahasiswa di rumah sakit menggunakan APD level 1 seperti masker. Namun dalam kondisi pandemi covid-19, wajib menggunakan APD level 2. Seperti gown coverall serta masker. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, FK Unmul mendapat banyak kendala. Selain ketersediaan yang sulit di pasaran, harga yang mesti ditebus juga di atas normal.
Akhirnya mahasiswa prodi profesi diliburkan dua bulan terakhir. Aktivitas sebatas mahasiswa yang menghadapi ujian. Ada 10-20 orang mendapat jadwal tersebut. Dibatasi durasi 1-2 jam.
Selain mahasiswa, FK Unmul juga memiliki dosen-dosen yang bertugas di RSUD AWS. Sekitar 100 orang jumlahnya. Terdiri dari 20 dosen tetap, serta 80-an dosen prodi profesi lainnya hingga dosen luar biasa. “Selain turut melayani, juga bertugas memberikan pendidikan kepada mahasiswa profesi dan koas di rumah sakit. Saat ini masih off karena minimnya APD,” terang dr Ika.
“Karena dokter sendiri terbatas gerakannya di sana, apalagi mahasiswa. Sehingga pendidikan di RSUD AWS kami hentikan dulu kecuali mahasiswa yang akan ujian,” pungkasnya. (*)