Melambungnya Incident Rate Covid-19 di Kaltim, Satgas Waspadai Klaster Keluarga
Klaster keluarga atau klaster rumah tangga sedang dapat perhatian Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim seiring peningkatan kasus yang terus terjadi di provinsi ini.
Samarinda, intuisi.co – Tiada hari tanpa kasus positif covid-19 di Kalimantan Timur. Hingga incident rate di provinsi ini telah mencapai 142 per 100 ribu penduduk. Pembentukan klaster rumah tangga atau klaster keluarga pun menjadi yang paling diwaspadai.
“Klaster rumah tangga atau klaster keluarga cukup mengkhawatirkan. Karena risiko penularan sangat cepat. Mengingat masyarakat kita suka berkumpul dengan keluarga. Dan saat kumpul keluarga protokol kesehatan sudah pasti sangat diabaikan,” sebut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak.
Dalam rilis hariannya pada Rabu petang, 9 September 2020, Andi M Ishak melaporkan tambahan kasus positif virus corona di Kaltim sebanyak 79 orang. Menambah angka akumulasi kasus menjadi 5354. “Kasus positif hingga kemarin sudah 142 per 100 ribu penduduk. Penambahan ini tentu saja menambah incident rate dan positif rate di Kaltim,” jelas Andi M Ishak.
Dari 79 kasus baru tersebut, mayoritas adalah 30 kasus dari Samarinda. Diikuti Balikpapan 29 kasus, Kutai Kartanegara 7, Kutai Timur 5, serta Penajam Paser Utara dan Kutai Barat masing-masing 3.
Andi M Ishak juga melaporkan dua kasus meninggal dunia di Kaltim per Rabu ini. Yakni masing-masing satu kasus dari Balikpapan dan Samarinda. Menambah total kematian positif virus corona di Kaltim menjadi 227.
“Tiap hari kita melaporkan terjadinya kematian. Menunjukkan bahwa penyakit ini benar-benar berbahaya terhadap semua. Tak menutup kemungkinan di semua kelompok umur,” tuturnya. “Terutama kelompok berisiko tinggi seperti masyarakat lanjut usia dan pengidap penyakit komorbid atau penyakit tidak menular. Juga kelompok balita,” sambung dia.
Didominasi Lansia
Hingga saat ini porsi kematian positif covid-19 di Kaltim didominasi para lansia. Dengan case fatality rate di Kaltim telah mencapai 4,3 persen.
Sedangkan tingkat kesembuhan bertambah 57,3 persen seiring penambahan kasus sembuh sebanyak 96 orang pada Rabu ini. Didominasi 57 kasus dari Bontang, diikuti Kukar 20 kasus, Samarinda 15, sertta masing-masing 2 di Berau dan Paser.
“Kesembuhan ini semoga terus meningkat seiring kita berupaya mempercepat penemuan kasus untuk lebih cepat dideteksi dan mendapat perawatan sehingga terhindar dari akibat fatal,” pungkas Andi. (*)