Meski Masih Zona Merah, Parpol-Parpol Samarinda Minta Pilkada Tak Ditunda
Partai politik di Samarinda bereaksi atas kemungkinan penundaan pilkada serentak tahun ini karena pandemi virus corona yang masih deras mewabah.
Samarinda, intuisi.co – Ibu Kota Kaltim termasuk salah satu yang melaksanakan pilkada serentak tahun ini. Pesta demokrasi itupun bakal terlaksana di tengah teror pandemi. Dengan jumlah kasus positif covid-19 di Samarinda telah mencapai 1916 yang 80 di antaranya meninggal dunia.
Dari 1916 kasus akumulatif tersebut, sebanyak 560 masih berstatus aktif. Menempatkan Samarinda sebagai zona merah sebaran covid-19 di Kaltim dengan kriteria 51 kasus aktif ke atas.
Ribut-ribut pilkada di tengah pandemi pun sempat mencuat di berbagai daerah. Khawatir jika tetap dilaksanakan justru memicu ledakan kasus baru dari klaster pilkada. Lantas, bagaimana dengan Samarinda?
“Kami selalu turut kebijakan pusat,” ujar Sekretaris DPC Partai Gerindra Samarinda, Mujianto, dikonfirmasi Selasa petang, 22 September 2020.
Hingga kini, kabar terakhir pilkada serentak tetap berlanjut. Daerah pun dalam hal ini sebatas mengikuti kebijakan pusat. Sejauh ini, pelaksanaannya tetap dijadwalkan pada 9 Desember 2020.
Dengan jadwal pilkada yang belum berubah, tim pemenangan pasangan calon di daerah terus mematangkan strategi. Utamanya berkaitan protokol kesehatan.
“Kami siap apa pun itu secara protokol covid-19. Kami yakin warga Samarinda punya kesadaran tinggi dengan protokol kesehatan,” terangnya.
Dia pun berharap pilkada tetap berlangsung pada 9 Desember mendatang. Pasalnya tim pemenangan dan mesin partai sudah bekerja keras. Pun demikian pasangan Andi Harun-Rusmadi. Jangan sampai pesta demokrasi berlarut-larut. “Kami juga tak ingin kandidat malah kehilangan momen,” imbuhnya.
Sekretaris DPC PDIP Samarinda, Achmad Sofyan, juga berpemikiran sama. Pesta demokrasi harus berjalan sebagaimana mestinya. Sebab tak boleh ada kekosongan kekuasaan. Itu sebab, persiapan partai berlambang banteng dengan moncong putih ini terus disusun baik.
“Semua ini tergantung kondisi di Samarinda. Hingga saat ini Satgas Penanganan Covid-19 belum menyatakan darurat untuk menghentikan pilkada,” pungkasnya. (*)