Samarinda, intuisi.co – Setelah nyaris 10 bulan virus corona mewabah, sektor perhotelan masih harus menanggung dampak dari pandemi covid-19. Ketika okupansi perlahan bangkit berkat kebijakan relaksasi, isu miring seputar penularan virus corona dari fasilitas hotel seperti handuk dan seprai tengah mencuat.
Pemicunya adalah kabar penularan covid-19 lewat seprai dan handuk hotel. Isu inipun dengan segera disikapi. Tak terkecuali oleh pelaku industri perhotelan di Kalimantan Timur. “Selama ini kami memang menjaga itu (protokol kesehatan),” sebut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda, Lenny Marlina, dikonfirmasi Senin sore, 28 Desember 2020.
Mengenai kabar penularan virus corona lewat seprai dan handuk hotel, Lenny juga telah meneruskan kepada pengelola hotel yang tergabung dalam PHRI Samarinda. Jumlahnya ada 85 hotel yang belasan di antaranya kelas berbintang.
Menurut Lenny, urusan protokol kesehatan memang tak dapat ditawar. Pemerintah juga telah menyiapkan skema khusus dalam hal ini. Seperti menetapkan standar cleanliness, health, safety sebagai parameter dari program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dituangkan dalam bentuk sertifikat, menandakan sebuah inapan atau destinasi wisata layak dikunjungi karena telah memenuhi standar protokol kesehatan.
“Kami sudah menerapkan hal tersebut sejak fase relaksasi di Samarinda beberapa waktu lalu. Hingga sekarang kami belum menerima laporan terkait kasus covid-19,” lanjutnya.
Penularan virus corona lewat seprai dan handuk memang rentan terjadi. Namun di perhotelan, hal tersebut mestinya bisa dihindari. Jika sampai luput, maka itu dipicu petugas yang tak mengganti seprai atau handuk secara berkala.
“Jadi, jika ada hotel ditegur karena tak sesuai protokol kesehatan, kami tak bisa berbuat banyak. Yang penting kami sudah memberikan imbauan. Urusan tegur bukan ranah kami,” sebutnya.
Tertular dari Handuk dan Seprai Hotel Diduga Alibi
Di sisi lain, Lenny menilai pengunjung hotel mengklaim tertular virus corona dari seprai atau handuk hotel, besar kemungkinan alibi semata. Mengingat sektor perhotelan umumnya taat terhadap protokol kesehatan. Diterapkan mulai dari gerbang hingga pelayanan kamar.
“Kami imbau sekali lagi, agar pengelola hotel-hotel di Samarinda selalu taat protokol kesehatan. Jangan sampai karena hal sepele membuka pintu bagi penularan virus corona,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram