Samarinda, intuisi.co – Vaksin covid-19 di Kaltim telah tahap distribusi ke kabupaten/kota. Namun demikian, dari 10 daerah di provinsi ini, baru dua yang mendapat izin untuk didistribusikan. Yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara.
“Kami terima edaran baru dari Kemenkes. Hanya dua daerah yang masuk daftar distribusi. Samarinda dan Kukar,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa, dikonfirmasi Selasa siang, 12 Januari 2021.
Perubahan skenario tak sampai di situ. Dari rencana awal, sebanyak 25.520 dosis covid-19 di Kaltim bakal disebar ke 10 kabupaten/kota di Kaltim dengan jatah masing-masing yang telah ditetapkan. Samarinda mendapat yang terbanyak yakni 6.000 dosis. Diikuti Balikpapan 4.670, Kutai Kartanegara 3.400 dosis, Kutai Timur 2.600, Berau 1.800, dan Kutai Barat 1.750. Selain itu Bontang dan Paser masing-masing 1.700 dosis, Penajam Paser Utara 1.100, dan Mahakam Ulu 800.
Belakangan, ketentuan pembagian berubah lagi. Dosis vaksin yang diterima Samarinda melonjak jadi 12.960. Sedangkan Kutai Kartanegara jadi 7.040. Yang bila ditotal kedua daerah tersebut menerima 20 ribu dosis vaksin. Menyisakan 5.520 dosis yang masih tersimpan di gudang vaksin Dinas Kesehatan Klatim.
“Ini arahan pemerintah pusat. Sudah kami salurkan. Samarinda dan Kukar lebih dahulu ambil vaksin,” lanjut Padilah.
Tunggu Kiriman Vaksin Covid-19 Tahap Dua
Menurutnya, ribuan vaksin tersisa tetap disimpan di ruang pendingin milik Diskes Kaltim. Nantinya digabungkan dengan vaksin yang bakal diterima pada tahap kedua Februari mendatang. Stok tahap awal dan pasokan bulan depan tersebut, diperuntukkan bagi delapan kabupaten/kota Kaltim yang belum kebagian. “Kami cuma ikuti petunjuk pusat. Jadi nanti setelah presiden divaksin pada 13 Januari, sehari setelahnya 10 tokoh masyarakat di Kaltim juga ikut divaksin,” terangnya lagi.
Adapun 10 figur publik Kaltim yang kebagian vaksin covid-19 tahap awal, meliputi gubernur dan wakil gubernur. Diikuti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Kodam VI/Mulawarman, dan Polda Kaltim. Jajaran pejabat dan tokoh masyarakat tersebut dimaksudkan menjadi contoh kepada masyarakat bahwa vaksin covid-19 aman digunakan. “Sebagai penanda, vaksin tersebut tak masalah,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram