Ada PDP Asal Bangladesh di Balikpapan, Pemkot-Pemprov Bingung Siapa yang Biayai
Negara meminta setiap warga berstatus PDP maupun positif covid-19 mendapat perawatan di rumah sakit rujukan. Namun belum ada ketentuan soal WNA.
Balikpapan, intuisi.co – Terdapat 72 pasien dalam pengawasan (PDP) di Balikpapan secara akumulatif hingga 15 April 2020. Di antaranya, 22 masih dalam perawatan. Dan satu di antaranya, ada seorang warga negara asing
“Ada satu PDP kita, itu yang berstatus WNA. Kita belum dapatkan penjelasan siapa yang bayar biaya perawatan,” sebut Rizal Effendi dalam keterangan pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, Rabu sore, 15 April 2020.
Sesuai ketentuan negara, penanganan pasien covid-19 jelas dilakukan oleh pemerintah. Namun belum ada ketentuan mengenai status pasien WNA. “WNA ini masih kami tanyakan, siapa yang menanggung biaya perawatannya,” lanjut Rizal Effendi.
Disebutkan, WNA tersebut merupakan warga berkebangsaan Bangladesh. Bukan berasal dari cluster manapun. Ia memang tinggal di Balikpapan dan dalam kondisi sakit. Statusnya pun menjadi PDP. “Sementara tetap kami lakukan penanganan. Sambil berjalan saja. Karena tidak serta-merta langsung dibayar. Kalaupun tidak jelas, maka memang jadi tanggung jawab pemkot,” urai Rizal.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyebut bahwa hingga saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim masih menunggu respons pemerintah pusat mengenai WNA berstatus PDP yang dirawat di Balikpapan. “Kami sudah melapor. Masih menunggu juga,” terangnya.
Andi menyatakan, biasanya warga asing yang berada di negara lain, memiliki asuransi dari travel perjalanan. Namun untuk rincian persoalan saat ini, pihaknya juga belum mendapat informasi detail.
“Titah dari pusat memang semua rumah sakit memberikan pelayanan untuk PDP atau ODP namun tak menjelaskan soal WNA, makanya kami tanya lagi,” pungkasnya. (*)
