Ananda Emira Moeis Ajak Warga Cegah Bullying di Sekolah

intuisi

12 Mei 2025 13:04 WITA

bullying
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis. (Kontributor intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengungkapkan kekhawatirannya atas meningkatnya praktik perundungan (bullying) di sekolah yakni pada kalangan pelajar. Fenomena ini dianggap sangat mengkhawatirkan karena berdampak negatif tidak hanya pada kondisi mental korban, tetapi juga pada perkembangan sosial dan akademik mereka.

Ananda menegaskan pentingnya langkah nyata dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga pemerintah, untuk bersinergi dalam menekan kasus bullying. Ia menilai edukasi yang menyeluruh tentang bahaya bullying harus menjadi prioritas utama.

Edukasi ini tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga orang tua dan tenaga pendidik agar semua pihak memahami dampak serius yang bisa ditimbulkan.

“Bullying bukan sekadar perilaku iseng atau candaan yang salah kaprah. Ini bisa meninggalkan luka psikologis yang mendalam dan berujung pada masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, hingga risiko bunuh diri,” kata Ananda, Senin (12/5/2025).

Menurutnya, bullying juga dapat memengaruhi prestasi akademik anak karena korban cenderung mengalami kesulitan konsentrasi dan menurunnya motivasi belajar. Lebih jauh, perilaku bullying yang dibiarkan dapat menyebabkan korban merasa terisolasi dan kehilangan kepercayaan diri, sehingga berpengaruh buruk pada perkembangan karakter dan sosial mereka.

Ananda menyoroti bahwa akar masalah bullying sering kali berasal dari kurangnya empati dan pengaruh lingkungan negatif, baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk fokus pada pemahaman faktor penyebab tersebut sebagai bagian dari strategi pencegahan yang efektif.

Peran keluarga menjadi sangat vital dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan aman bagi anak-anak. “Orang tua harus aktif mendampingi dan membangun komunikasi yang terbuka dengan anak agar potensi masalah dapat dideteksi sejak dini,” ujarnya.

Di sisi lain, Ananda juga mengingatkan pentingnya sekolah sebagai institusi pendidikan untuk menyediakan program pendidikan karakter yang kuat dan layanan konseling profesional. Ia menekankan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan bebas dari intimidasi agar siswa dapat belajar dan berkembang dengan optimal.

“Lingkungan belajar yang positif dan aman adalah kunci utama agar pendidikan berjalan baik dan generasi muda tumbuh sehat secara mental dan berkarakter kuat,” tambahnya.

Dengan tren kasus bullying yang semakin meningkat di berbagai daerah, Ananda berharap kolaborasi dari semua elemen masyarakat dapat diwujudkan demi menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kuat secara mental dan emosional. (adv/rfh/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!