Samarinda, intuisi.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan sebuah warisan berharga yang lahir dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia.
Menurut Ananda, Pancasila bukan sesuatu yang dibuat secara instan, melainkan hasil penggalian oleh Bung Karno dari kearifan lokal masyarakat Indonesia. Ia menuturkan bahwa menurut Bung Karno, nilai-nilai Pancasila adalah dasar negara yang bersifat universal dan mempersatukan bangsa Indonesia.
Ananda menekankan bahwa Pancasila lahir dari perjuangan bangsa Indonesia dan mengandung nilai-nilai gotong royong, serta menjadi ideologi perdamaian yang mampu menyatukan berbagai perbedaan. Pancasila bukan hanya ideologi bangsa, tetapi juga jalan tengah yang dapat menyatukan berbagai perbedaan dan menjadi ideologi perdamaian.
Dasar negara adalah jiwa bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diamalkan dalam setiap aspek kehidupan. “Pancasila adalah kekayaan budaya yang menjadi permata bangsa dan harus terus dijaga,” ujar politisi muda dari PDI Perjuangan ini pada Kamis (05/6/2025).
Ia menambahkan bahwa Pancasila menjadi identitas nasional yang menyatukan seluruh elemen masyarakat melalui semangat kebersamaan dan gotong royong.
“Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai Pancasila, kita sudah terbiasa hidup berdampingan dan saling mendukung. Prinsip gotong royong adalah fondasi pembangunan, termasuk di wilayah Kalimantan Timur,” jelas Ananda.
Lebih jauh, Ananda menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan perjuangan bangsa dengan berpegang pada nilai-nilai luhur Pancasila.
“Kaltim tengah mempersiapkan generasi emas yang siap menghadapi berbagai tantangan zaman. Dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai Pancasila, saya optimis kesuksesan dapat diraih,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai implementasi Pancasila di kalangan pelajar dan anak muda, Ananda menilai bahwa banyak dari mereka sudah secara alami menjalankan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Contohnya, membantu teman yang membutuhkan dan menjaga kebersamaan dalam kegiatan sehari-hari merupakan refleksi nyata dari Pancasila,” ujarnya.
Ananda menegaskan bahwa nilai-nilai seperti persatuan, keadilan, dan kemanusiaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar seremonial belaka.
“Pancasila harus hidup dalam keseharian kita. Tanggung jawab kita adalah terus menjaga dan meneruskan nilai-nilai ini, terutama di tengah arus globalisasi saat ini,” pungkas Ananda. (adv/rfh/ara)