HeadlineSorotan
Trending

Ancaman Virus Corona di Gerbang-Gerbang Kaltim, Pintu Masuk Ribuan ABK dari Tiongkok

Sudah 30 kasus virus corona di Singapura. Ada 16 penerbangan dari negara tersebut ke Balikpapan pada Januari dan Februari ini.

Samarinda, Intuisi.co Akhir Januari 2020, Kementerian Kesehatan RI menetapkan status siaga virus corona di 19 daerah. Di Kaltim, Balikpapan dan Samarinda termasuk di antaranya. Meski demikian, bukan berarti kabupaten/kota lainnya di provinsi ini bisa lebih lega.

Terdapat sejumlah gerbang yang berpotensi jadi pintu masuk virus corona di Indonesia. Seperti diungkapkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP Kelas II Balikpapan, Zainul, kepada awak media di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis siang, 6 Februari 2020. “Pintu masuk yang jadi wilayah KKP Balikpapan, meliputi Bandara Sepinggan, Pelabuhan Balikpapan, dan Pelabuhan Tanah Grogot,” urai Zainul.

Pihaknya mengetatkan pengawasan di lalu lintas penumpang pesawat. Sepanjang Januari sampai Februari tahun ini, terdata 16 pesawat penumpang dari Singapura. Belum lagi 20 pesawat carter atau privat dari negara yang sama.

Baca juga:  Multihelix, Konsep Baru Penanggulangan Bencana di Kaltim

Kondisi ini menjadi potensi berbahaya. Sebagaimana dilansir dari The Straits Times, pada Kamis ini tercatat dua kasus baru pasien virus corona di Singapura. Salah satunya padahal tak memiliki catatan perjalanan ke Tiongkok akhir-akhir ini. Juga didapati tak berkaitan dengan kasus-kasus sebelumnya.

Pasien lainnya juga tak memiliki catatan perjalanan ke Tiongkok akhir-akhir ini. Namun diketahui mengikuti sebuah konferensi di Hotel Grand Hyatt Singapura pada bulan lalu.

Tambahan dua kasus itu, membuat Singapura telah mencatatkan total 30 kasus sejauh ini. Dengan 11 orang di antaranya penduduk asli negara tersebut.

“Singapura juga menjadi negara transit penumpang dari Tiongkok menuju Balikpapan. Maka harus kami antisipasi,” lanjut Zainul.

Banyak dari Tiongkok

Meski memberi perhatian ekstra di lalu lintas udara, pelabuhan laut tetap tak kalah penting. Di Balikpapan dan Tanah Grogot, terdapat pula lalu lintas kapal asing. Khusus Tanah Grogot, tercatat 36 kapal asing masuk berisikan sekitar 866 anak buah kapal atau ABK. Angka diambil dari pendataan selama Januari dan pekan pertama Februari tahun ini.

“Jadi prinsipnya kami melakukan pengawasan dengan mendeteksi secara dini kepada masing-masing anak buah kapal. Dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh,” urainya.

Zainul menegaskan para petugas telah dilengkapi APD atau alat pelindung diri dalam menjalankan tugas. Telah dibekali pula dengan prosedur jika ditemukan ABK dengan gejala virus corona. Menyiapkan akses ke rumah sakit rujukan, berikut koordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

Sementara itu, Kepala KKP Kelas II Samarinda,  Sabilal Rasyad, mengungkapkan aktivitas hilir mudik kapal asing di wilayah kerjanya saat ini. Dari Januari hingga Februari 2020 ini, tercatat aktivitas sekitar 90 kapal asing di Samarinda, Bontang, Sangatta, hingga Sangkulirang di Kutai Timur.

“Sedangkan sepanjang 2019, kami mendata 1189 kapal dari China. Kapal hampir semua batu bara. Ada juga kapal LNG (liquefied natural gas),” terang Sabilal.

Dari kapal-kapal asing yang beraktivitas di wilayah kerja KKP Kelas II Samarinda, diketahui mayoritas berasal dari Tiongkok. Dipicu industri batu bara di Kaltim yang banyak pembelinya berasal dari Tiongkok. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.