Aulia Rahman: Pemerintah Harus Hadir Sampai di RT

intuisi

12 Sep 2025 09:28 WITA

Bupati Kukar Aulia Rahman. (istimewa)
Bupati Kukar Aulia Rahman. (istimewa)

Tenggarong, intuisi.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memperkenalkan program RT-Ku Terbaik, sebuah inovasi pembangunan berbasis masyarakat yang digagas langsung oleh Bupati Aulia Rahman Basri.

Program ini bukan sekadar inisiatif sosial, melainkan strategi besar membangun ketahanan sosial, pangan, dan ekonomi masyarakat dari unit terkecil: Rukun Tetangga (RT).

Bupati Aulia menjelaskan, RT-Ku Terbaik dirancang sebagai model pembangunan yang berangkat dari intervensi berbasis data. Dengan pendekatan ini, setiap kebijakan pemerintah diharapkan lebih tepat sasaran dan mampu menyentuh langsung persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

“RT-Ku Terbaik ini merupakan upaya kita untuk memastikan bahwa Kutai Kartanegara memperoleh ketahanan sosial dan ketahanan pangan yang baik. Mindset besarnya ada di sana,” tegas Aulia, Jumat (12/9/2025).

Melalui program ini, setiap RT akan menerima alokasi dana Rp150 juta per tahun untuk mendanai intervensi langsung terhadap berbagai persoalan sosial. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, anak putus sekolah, hingga warga rentan, semua ditangani di tingkat RT tanpa harus menunggu birokrasi panjang.

“Ketika ada warga miskin, kita intervensi langsung. Kalau ada anak yang terancam putus sekolah, kita selesaikan. Begitu pula persoalan lainnya,” jelasnya.

Tahap awal pelaksanaan program difokuskan pada penguatan baseline data di setiap RT. Data tersebut menjadi dasar perencanaan agar Pemkab Kukar mengetahui dengan pasti kondisi sosial, jumlah pengangguran, hingga potensi ekonomi lokal di tiap wilayah.

Aulia menegaskan, data yang akurat akan memudahkan pemerintah menghubungkan warga dengan program yang relevan. Anak muda yang menganggur, misalnya, dapat diarahkan ke program Kukar Siap Kerja; balita rentan stunting dijangkau melalui MBG Plus; sementara lansia menerima bantuan lewat program kesejahteraan sosial.

“Kalau bicara pengentasan kemiskinan, konsepnya ada dua: charity (bantuan langsung) dan empowerment (pemberdayaan). Nah, ini harus termapping di level RT,” paparnya.

Lebih jauh, Aulia menyebut RT-Ku Terbaik juga menjadi wadah integrasi 17 program prioritas Kukar Idaman Terbaik. Dengan begitu, RT tidak lagi sekadar unit administratif, tetapi pusat sinergi pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.

“RT-Ku Terbaik ini nantinya jadi rumah penyelenggaraan program. Misalnya ada balita, kita intervensi MBG Plus. Ada lansia, kita pastikan kebutuhannya terpenuhi,” ujarnya.

Ia menegaskan, alokasi Rp150 juta per RT bukan angka mutlak. Besaran anggaran dapat disesuaikan dengan kompleksitas persoalan sosial di masing-masing wilayah. RT yang menghadapi masalah lebih berat bisa menerima intervensi lebih besar dibandingkan RT lain.

“Artinya, pembiayaan itu sesuai dengan kebutuhan. Masalah di setiap RT tentu berbeda,” ungkapnya.

Aulia menambahkan, tahun 2025 akan difokuskan pada penyusunan regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan program, termasuk mekanisme verifikasi data dan pengawasan penggunaan anggaran. Targetnya, seluruh regulasi pendukung rampung pada akhir tahun sehingga pelaksanaan RT-Ku Terbaik dapat dimulai pada 2026.

“Yang pasti, kehadiran program ini ingin memastikan pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat,” tutupnya.

Dengan RT-Ku Terbaik, Pemkab Kukar berharap tercipta model pembangunan baru yang partisipatif, responsif, dan berpihak pada rakyat—di mana setiap persoalan masyarakat diselesaikan tepat di akar masalahnya. (rio/adv)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!