Babak Belur Perhotelan Samarinda saat Pandemi, Hotel Bintang Empat pun Tutup Dua Bulan
Industri perhotelan salah satu sektor usaha yang paling merasakan dampak pandemi covid-19. Demikian pula terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Samarinda, intuisi.co – Sebelas hari fase relaksasi di Samarinda, roda ekonomi pelan memutar. Meskipun tetap tertatih. Sektor perhotelan masih terseok-seok dibuat pandemi covid-19.
“Belum sepenuhnya membaik. Sektor perhotelan enggak hanya tergantung okupansi. Event juga,” sebut General Manager Hotel Harris Samarinda Vincent Gunawan kepada intuisi.co, Kamis siang, 11 Juni 2020. “Karena biasanya sepaket dengan peserta yang menginap,” lanjutnya.
Meski demikian, pelan-pelan tingkat kunjungan hotel memang kembali naik. Namun tetap tak signifikan. Angin segar hanya berembus sesaat. Pesanan kamar ramai ketika Samarinda dilanda banjir dan Lebaran. Kini kondisi kembali lesu.
“20 sampai 30 kamar itu sudah standar. Enggak bisa sampai 50 kecuali ada event. Tapi syukurnya di grup kami, Harris Samarinda masih lumayan,” tuturnya.
Sempat Tak Beroperasi
Swiss-Belhotel Borneo Samarinda merupakan satu dari sekian tempat menginap yang menutup sementara operasionalnya. Terhitung selama dua bulan. Baru 5 Juni 2020 dibuka kembali. Pandemi covid-19 menjadi alasan kebijakan tersebut.
General Manager Secretary Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Natalia, menyadari dampak pandemi virus corona terhadap sektor perhotelan dan pariwisata. Tak hanya Samarinda yang merasakan. Besar harapan fase relaksasi membuat industri perhotelan kembali bergairah.
“Kami sudah menyediakan semuanya. Mulai wadah cuci tangan, hand sanitizer, hingga protokol kesehatan lainnya. Waktu dua bulan kami tak diam. Lebih banyak membenahi hotel agar pengunjung juga merasa aman,” pungkasnya. (*)