Badai Corona Belum Berakhir, Fenomena La Nina Menuju Samarinda
Warga Samarinda diingatkan untuk bersiap menghadapi fenomena alam bernama La Nina. Curah hujan bakal lebih tinggi mulai Oktober ini.
Samarinda, intuisi.co – Badai pandemi covid-19 belum berakhir. Dan dalam waktu dekat, Indonesia bakal diserang fenomena La Nina. Termasuk Samarinda. Curah hujan bakal berlebih. Berpotensi memicu berbagai bencana alam.
“Fenomena La Nina terjadi di seluruh daerah Indonesia, kecuali Sumatra,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH, dikonfirmasi Selasa petang, 13 Oktober 2020.
Tingginya curah hujan, dikhawatirkan memicu banjir. Termasuk tanah longsor. Bahkan Presiden Joko Widodo turut menaruh perhatian terhadap fenomena La Nina.
Menurut Hendra, gejala La Nina bakal terasa Oktober sampai November 2020. Sementara, tren kasus virus corona belum ada tanda-tanda melandai. BPBD yang juga unsur dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dipastikan bakal kerja ekstra. “Jika terjadi banjir dan segala macam, tentunya kami akan menurunkan bantuan semaksimal mungkin,” sebut Hendra.
Disibukan penanganan covid-19, BPBD Samarinda hingga kini diakui belum menyosialisasikan bahaya La Nina kepada masyarakat. “Tapi sudah banyak disampaikan daring lewat BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika,” jelas Hendra.
Ditambahkannya, jika curah hujan tinggi terus-menerus, warga Samarinda di kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, diimbau untuk segera berjaga. Mengingat kawasan ini termasuk yang paling berisiko diserang banjir. “Masyarakat harus waspada dan siaga, saat ini curah hujan semakin tidak normal,” pungkasnya. (*)