Begini Hasil Evaluasi BPBD soal Karhutla di Kaltim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim sudah mengevaluasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi belakangan ini
Samarinda, intuisi.co- Koordinator Pusdalops BPBD Kaltim, Cahyo Kristanto mengungkapkan, di Benua Etam lebih banyak masyarakat yang beprofesi sebagai petani ladang dibandingkan petani sawah. Profesi tersebut tak lepas dari proses pematangan lahan melalui cara membakar.
Contohnya saja di Kabupaten Mahakam Ulu. Pada kunjungannya beberapa waktu lalu, pihaknya memantau ada ladang dengan luasan yang lumayan banyak. Meskipun tidak sampai 1 hektare.
“Kami pantau ada hot spot (titik panas). Pengakuan koordinator di sana, memang ada kebakaran, tapi bisa dikendalikan,” ujar Cahyo.
Cahyo menambahkan, pihaknya pun mengonfirmasi ke Kepala Pelaksana BPBD Mahulu. Ternyata, Pemerintah Kabupaten Mahulu memiliki regulasi terkait pembakaran lahan.
“Di sana membuat aturan. Jadi sampai dengan sekitar hektare itu, harus lapor ke kepala desa dan kecamatan. Jadi pembakaran lahannya bisa diatur, nggak sekaligus,” katanya.
BPBD Kaltim pun mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BPBD kabupaten/kota lainnya. Terutama bagi daerahnya yang banyak ladang dibandingkan sawahnya. Mengingat, cara petani ladang memang berbeda daripada petani sawah.
“Karena ini kearifan lokal. Jadi kita nggak bisa meniru petani sawah. Yang kita lakukan begitu untuk saat ini,” tutupnya. (BPBDKaltim/Adv/Tya)