Berdaya Saing dan Kemandirian: Langkah Kaltim dalam Merespons Tantangan Ekonomi Global
Samarinda, Intuisi.co – Kalimantan Timur (Kaltim), provinsi megah yang dikenal sebagai salah satu produsen utama mineral di Indonesia, kini tengah mempertimbangkan langkah-langkah serius untuk mendiversifikasi sektor ekonominya. Nidya Listiyono, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, menyoroti perlunya diversifikasi ini, mengusulkan pengembangan sektor pertanian, pariwisata, dan perikanan sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, yang selama ini menjadi tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Konteks Saat Ini Meskipun Kaltim telah lama menjadi ikon pertambangan di Indonesia, harga mineral yang fluktuatif dan potensi kehabisan Sumber Daya Alam (SDA) mengingatkan kita akan pentingnya mencari alternatif ekonomi yang berkelanjutan. Nidya menyadari bahwa mengandalkan sepenuhnya pada sektor pertambangan memiliki risiko besar, dan diversifikasi menjadi langkah yang bijak untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global.
“Sumber Daya Alam pertambangan bisa habis sewaktu-waktu, dan kita perlu bersiap sejak dini. Oleh karena itu, diversifikasi ke sektor-sektor seperti pertanian, pariwisata, dan perikanan menjadi langkah strategis untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut,”
Usulan Pengembangan Sektor Pertanian: Melangkah ke Masa Depan yang Berkelanjutan Dalam usulan pengembangan sektor pertanian, fokus utama adalah menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan efisien. Modernisasi pertanian, pemberian pelatihan kepada petani, penerapan teknologi pertanian terkini, dan diversifikasi tanaman menjadi langkah kunci. Upaya ini bukan hanya akan meningkatkan produksi lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini.
Nidya menekankan bahwa kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan partisipasi masyarakat adalah elemen krusial dalam mengembangkan sektor pertanian. Keterlibatan langsung petani dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi program-program ini akan memastikan keberlanjutan dan penerimaan masyarakat.
Tantangan dan Solusi Nidya menyoroti bahwa meskipun diversifikasi ekonomi dianggap sebagai langkah yang bijak, proses ini tidak serta merta. Diperlukan waktu yang panjang, serta kerja sama erat dengan OPD dan partisipasi masyarakat yang aktif. Pemerintah daerah perlu menyediakan insentif, kebijakan pendukung, dan infrastruktur yang mendukung bagi sektor-sektor baru ini. Selain itu, Kaltim juga dihadapkan pada fluktuasi harga batu bara yang dapat mempengaruhi ekonomi daerah secara signifikan.
Oleh karena itu, langkah-langkah cepat dan tepat perlu diambil untuk mengurangi ketergantungan pada sektor yang rentan terhadap perubahan pasar. Diversifikasi ekonomi diharapkan dapat menjadi tameng yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Peran IKN dalam Pengembangan Ekonomi Dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (IKN) di Kaltim, harapan Nidya adalah terbukanya peluang bagi sektor-sektor baru untuk berkembang.(DPRDKALTIM/ADV/CRI).