Samarinda, intuisi.co – Wabah virus corona belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Publik Kaltim pun segera dihadapkan persoalan lain. Musim kemarau sudah di depan mata. BMKG memprediksi kemarau kali ini bakal lebih kering dari biasanya di provinsi ini.
Dalam siaran persnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memperkirakan musim kemarau di Indonesia tahun ini, dimulai April 2020. Namun demikian, waktu permulaan itu tak bakal serentak senusantara.
Dalam prediksinya, BMKG memperkirakan hanya sebagian wilayah Indonesia memulai kemarau pada bulan tersebut. Sedangkan daerah lainnya, memasuki musim secara bertahap.
Dijelaskan dalam siaran resminya, prediksi awal musim kemarau di 304 Zona Musim (Zom) Indonesia, terbagi tiga katogori. Kemarau pada April 2020 bakal dialami 17 persen zona musim. Meliputi sebagian kecil Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.
Sedangkan 38,3 persen yang lain, diperkirakan mengalami kemarau per Mei 2020. Meliputi daerah Bali, Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Sedangkan 27,5 persen lainnya, terbagi antara Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, diperkirakan memasuki kemarau pada Juni 2020.
Dari perkiraan itu, 64,9 persen wilayah Indonesia, memasuki puncak kemarah pada Agustus 2020. Sedangkan 18,7 persen daerah pada September 2020. Hanya 9,9 persen kawasan memasuki puncak kemarau lebih awal. Yakni pada Juli 2020.
Yang menjadi sorotan, adalah kemungkinan kemarau tahun ini lebih kering dari normal. Berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air. Salah satunya Kaltim. Persisnya di bagian tenggara provinsi ini.
Adapun daerah lain yang kemaraunya diprediksi lebih kering meliputi sebagian Aceh, sebagian pesisir timur Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung bagian timur, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah dan utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, NTB bagian timur, sebagian kecil NTT, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, dan Maluku bagian barat dan tenggara. (*)