Tarakan, intuisi.co – Kasus petugas kesehatan terpapar covid-19 kembali terjadi di Tarakan. Lagi-lagi pegawai dinas kesehatan. Seperti tiga kasus sebelumnya yang telah sembuh, tak diketahui bagaimana petugas tersebut tertular.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, mengumumkan tambahan satu kasus positif pada Senin pagi, 22 Juni 2020. Merupakan perempuan 39 tahun berinisial Sh.
Dengan demikian, kasus akumulatif covid-19 di Tarakan bertambah jadi 51 orang. Dari angka akumulatif tersebut, 40 kasus telah dinyatakan sembuh. Dan 11 pasien positif masih dalam perawatan, dirawat di RSU Kota Tarakan.
Adapun satu kasus terbaru kali ini, kembali dari kalangan petugas kesehatan setempat. “Ya, seorang petugas kesehatan di lingkup UPT Dinas Kesehatan Tarakan,” sebut dr Devi Ika Indriarti dalam rilis hariannya via meeting room Zoom.
Pasien ke-51 tersebut terdeteksi dari hasil screening di salah satu UPT Dinas Kesehatan Tarakan. Sebagaimana juga sebelumnya dilakukan di OPD induk. Dan dari 12 orang diperiksa, tujuh hasil telah diterima dari Jakarta. Dan salah satunya positif covid-19. Lima lainnya masih menanti konfirmasi.
Devi memastikan pegawai yang kembali bertugas adalah mereka yang telah terkonfirmasi negatif. Dan tetap diberlakukan protokol kesehatan sebagaimana semula. Penggunaan alat pelindung diri (APD) tetap dilakukan secara ketat. Sehingga jika ada anggapan petugas kesehatan terpapar covid-19 karena abai terhadap penggunaan APD, dinilai tidak tepat.
“Bukan karena APD enggak lengkap. Kami selalu mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan APD lengkap saat bertugas,” terang Devi.
Tak Diketahui Riwayatnya
Belum diketahui persis bagaimana pula pasien ke-51 ini tertular covid-19. Tak ditemukan riwayat kontak jelas. Demikian pula hubungannya dengan kasus-kasus positif sebelumnya. Namun karena latar belakangnya sebagai petugas kesehatan, dugaan paling kuat adalah tertular dari pasien yang ditangani.
“Sulit mendapatkan dari mana penularan seperti ini. Sebagaimana petugas kesehatan tiga orang kemarin, kami masih kesulitan mencari dari mana mereka mendapat penularan covid-19. Masih menjadi tanda tanya karena kontak juga enggak ada dan APD juga lengkap,” pungkas Devi. (*)